biogas

PJT I Serahkan 5 Titik IPAL Biogas untuk Desa Kradinan, Ciptakan Lingkungan Bersih dan Energi Terbarukan

Tulungagung, 26 Agustus 2025 – Perum Jasa Tirta I (PJT I) melalui Sub Divisi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan ESG menyerahkan bantuan 5 (lima) titik Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Biogas kepada Pemerintah Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.

Program ini hadir sebagai solusi pengelolaan limbah ternak yang berwawasan lingkungan. Melalui IPAL Biogas, limbah ternak dapat diolah agar tidak mencemari lingkungan, mengurangi bau tidak sedap, menjaga kualitas air tanah, sekaligus menghasilkan energi alternatif ramah lingkungan berupa biogas. Selain itu, pemanfaatan IPAL Biogas juga mendorong pola hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat.

Kepala Sub Divisi Pengelolaan TJSL dan ESG PJT I, Andriana Kartikasari, menekankan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan dalam mengimplementasikan program TJSL yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.

“Program ini dirancang bukan hanya untuk menjawab permasalahan lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Kradinan. Melalui IPAL Biogas, warga mendapatkan lingkungan yang lebih sehat sekaligus sumber energi alternatif yang bisa digunakan sehari-hari. Inilah wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan yang tidak sekadar seremonial, tetapi memberi manfaat nyata, terukur, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Andriana.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menyampaikan bahwa penyerahan bantuan ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami percaya bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan membawa manfaat ganda, tidak hanya bagi kelestarian alam tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Kehadiran IPAL Biogas di Desa Kradinan merupakan contoh nyata bagaimana limbah ternak yang selama ini dianggap masalah, justru bisa diubah menjadi energi terbarukan yang bermanfaat. Harapan kami, Desa Kradinan dapat menjadi percontohan pengelolaan limbah berbasis energi bersih di wilayah Tulungagung dan sekitarnya,” ujarnya.

Lebih jauh, Fahmi menegaskan bahwa program ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden RI, khususnya butir kedua mengenai kemandirian bangsa dalam bidang pangan, energi, dan air. Kehadiran IPAL Biogas merupakan langkah nyata PJT I dalam mendorong ketahanan energi berbasis masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya air sebagai fondasi kesejahteraan rakyat.

Dengan adanya IPAL Biogas, PJT I berharap Desa Kradinan mampu menunjukkan bahwa pengelolaan limbah yang tepat dapat menghadirkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan. Langkah ini juga menjadi bagian dari kontribusi PJT I dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, ketahanan energi nasional, dan terwujudnya Indonesia Emas 2045.
————————————————————————————————————-
Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

KIP 24 (9)

Mudik Gratis Bersama PJT I, Jumlah Pemudik Naik 20 Persen

Malang – Perum Jasa Tirta (PJT) I kembali menggelar program Mudik Bersama BUMN 2025. Antusiasme pemudik pun cukup tinggi. Berdasarkan data PJT I, terjadi peningkatan jumlah pemudik sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 270 pemudik di tahun 2024 menjadi 325 pemudik di tahun 2025.

“Alhamdulillah program Mudik Bersama BUMN 2025 ini bisa berjalan dengan baik. Ada peningkatan jumlah pemudik yang mendaftar. Tahun ini totalnya sekitar 325 pemudik dengan tujuan delapan rute dari Malang dan Jakarta,” kata Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat, Kamis (27/3/2025).

Terjadinya peningkatan jumlah pemudik tersebut, kata dia, tak lepas dari optimalisasi sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya juga menambah rute tujuan baru.

Pemberangkatan peserta mudik gratis dilakukan dari dua titik flag off utama, yakni Malang dan Jakarta. Untuk tahun ini, PJT I membuka total delapan rute perjalanan, yaitu Jakarta-Malang, Malang-Banyuwangi, Malang-Trenggalek, Malang-Jakarta, Malang-Semarang (via tol), Malang-Semarang (non tol), Malang-Purwokerto, dan rute baru yang menghubungkan Malang-Cirebon-Bandung via tol.

PJT I juga memastikan kenyamanan dan keamanan pemudik dengan menyediakan berbagai fasilitas. Setiap peserta mendapatkan paket konsumsi, obat-obatan ringan, serta goodie bag berisi perlengkapan perjalanan. Meskipun perjalanan dilakukan di bulan Ramadan, pemudik tetap diberikan makanan ringan dan nasi kotak untuk berjaga-jaga jika tidak kuat berpuasa selama perjalanan.

Demi memastikan keselamatan perjalanan, seluruh kru bus telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter perusahaan sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi fisik pengemudi tetap prima dalam perjalanan jauh.

Selain itu, untuk menambah keseruan dan kebahagiaan bagi pemudik, PJT I juga mengadakan sesi pengundian doorprize dan grandprize berupa peralatan rumah tangga bagi peserta mudik yang beruntung. Hal ini diharapkan dapat menambah kebersamaan serta memberikan pengalaman mudik yang lebih menyenangkan.

Sementara acara pelepasan pemudik dari Jakarta dilakukan di Gelora Bung Karno, dipimpin langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi turut hadir untuk melepas keberangkatan peserta mudik rute Jakarta-Malang.

Menteri BUMN, Erick Thohir, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian BUMN terhadap masyarakat. “Mudik Bersama BUMN telah menjadi agenda rutin dan bentuk nyata kontribusi BUMN dalam mempermudah masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga di momen Lebaran,” ujarnya.

Peserta mudik pun memberikan tanggapan positif. M. Fahri Hasan, salah satu peserta asal Jakarta, menyampaikan kesan pertamanya mengikuti program ini. “Senang rasanya bisa mudik bareng dengan orang-orang sekampung halaman. Program ini sangat membantu,” ujarnya.

Sementara itu, seorang peserta lanjut usia berharap program ini akan terus dilaksanakan. “Saya bersyukur PJT I mengadakan program ini setiap tahun. Dari tahun ke tahun, kuotanya selalu cepat penuh,” ungkapnya.
Dengan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi mengikuti program Mudik Gratis, Dirut PJT I juga menyampaikan rencana penambahan rute baru pada tahun 2026 mendatang. “Kami berharap dengan bertambahnya wilayah kerja kami di 4 wilayah sungai baru di 2025 ini nanti dapat membuka lebih banyak rute mudik baru juga seperti tujuan Bali. Kami akan berupaya memperluas manfaat bagi para pemudik di tahun-tahun mendatang,” pungkas Fahmi.

—–
Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum PJT I

WhatsApp Image 2025-03-25 at 08.32.20

Menyambut Idul Fitri 2025, Perum Jasa Tirta I Selenggarakan Pasar Murah di 6 Lokasi, Termasuk Kantor Pusat

Malang, 14 Maret 2025 – Menyambut Idul Fitri 2025, Perum Jasa Tirta I melalui Sub Divisi Tanggung Jawab Sosial dan ESG kembali menggelar Pasar Murah 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Pasar Murah PJT I akan berlangsung mulai 14 Maret hingga 24 Maret 2025 di 6 lokasi, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kota Malang, dan Kantor Pusat Perum Jasa Tirta I.

Sebanyak 745 paket sembako disiapkan untuk masyarakat, yang masing-masing berisi 3 kg beras, 1 botol minyak, 1 kg gula, 1 pouch kecap, dan 5 bungkus Indomie Goreng, dengan nilai total sebesar Rp 110.000, namun dapat ditebus dengan harga hanya Rp 30.000. Program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan Idul Fitri, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah yang membutuhkan dukungan ekonomi.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menyampaikan bahwa pasar murah ini merupakan wujud nyata perusahaan dalam mendukung masyarakat yang membutuhkan, terutama menjelang Idul Fitri. “Kami paham bahwa menjelang Lebaran, kebutuhan pokok masyarakat akan meningkat. Dengan adanya pasar murah ini, kami berharap dapat membantu mereka yang membutuhkan, serta turut meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi yang berada dalam wilayah kerja PJT I,” ujarnya.

Fahmi menambahkan bahwa kegiatan pasar murah ini juga sejalan dengan penerapan Asta Cita ke-6 (membangun dari desa dan dari bawah) untuk mendukung pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, serta SDGs ke-1 (menghapus kemiskinan). “Kami ingin memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap barang kebutuhan pokok,” tambahnya.

Lokasi dengan penyediaan paket terbanyak adalah Kabupaten Malang dan Ngawi, masing-masing sebanyak 150 paket. Khusus di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta I, pasar murah akan digelar pada 24 Maret 2025 dengan menyediakan sebanyak 115 paket, hal ini sebagai bagian dari perluasan jangkauan program. Dengan adanya Pasar Murah yang diadakan setiap tahun oleh Perum Jasa Tirta I, diharapkan tidak hanya dapat membantu masyarakat dalam persiapan Idul Fitri, tetapi juga berperan dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat.
———————————————————————–
Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

pelestarian serayu

Bersama Stakeholder, Jasa Tirta I Laksanakan Giat Pelestarian Lingkungan DAS Serayu

Bersama dengan PT PLN Indonesia Power (PLN IP), Jasa Tirta I selenggarakan rangkaian kegiatan Pelestarian Lingkungan DAS Serayu dari 28-30 Oktober 2024. Pelestarian lingkungan di DAS Serayu sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem, ketersediaan air, serta mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial di salah satu wilayah kerja yang dikelola PJT I. Adapun rangkaian kegiatan yang diselenggarakan secara berurutan yaitu : Penyuluhan kepada masyarakat diikuti penyerahan bantuan bibit tanaman (kaliandra, indigovera, durian, kopi, petai, matoa dan alpukat) pada 28 Oktober 2024. Dilanjutkan dengan seminar pelestarian lingkungan, dengan melibatkan PJT I, PT PLN IP, Akademisi, pemerintah Daerah dan Komunitas lingkungan.

Adapun pada Rabu 30 Oktober 2024 dilaksanakan kegiatan seremonial penanaman pohon dan penebaran bibit ikan, melibatkan PJT I, PT PLN IP, Akademisi, pemerintah Daerah dan Komunitas lingkungan di Bendung Gerak Serayu. Rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan tujuan menurunkan risiko bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, dengan menjaga kelestarian hutan, merestorasi lahan dan mengelola tata air dengan baik. Lebih lanjut kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung keberlanjutan ekosistem.

Secara garis besar, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, Kurdianto Idi Rahman menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan tidak hanya bertujuan untuk melakukan kegiatan konservasi namun juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk menjaga SDA. Kurdi menyampaikan bahwa konsep rangkaian kegiatan “Harmoni” baru dilaksanakan tahun ini bersinergi dengan PT PLN IP, dan harapannya akan terus dilaksanakan kedepannya. 

“Hari ini dilakukan seremoni penebaran 120.000 bibit ikan dan penanaman 35.000 bibit pohon”, ujar Kurdi. Kurdi mengharapkan agar sinergi dengan PLN IP serta segenap stakeholder dan shareholder akan terus dilaksanakan. “Dari air kembali ke air, dimana pendapatan yang diperoleh dari pemanfaat dalam hal ini Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) kami gunakan kembali untuk menjaga lingkungan.”

Ditanya lebih lanjut tentang kegiatan OP yang dilakukan di Serayu, Kurdi menambahkan bahwa sejumlah kegiatan OP di wilayahnya berfokus pada 5 pilar pengelelolaan SDA. Dijelaskan lebih lanjut kegiatan yang dilaksanakan diantaranya : melakukan penyusunan DED pembuatan Checkdam, menyusun kelayakan disposal area keruk sedimen, serta studi lainnya. Kurdi juga menjelaskan bahwa PJT I melakukan kegiatan OP lainnya seperti pengerukan sedimen alur, pemasangan instrumen telemetri, pemeliharaan WQMS serta melakukan kegiatan pemantauan kualitas air. Kami juga rutin melakukan pembersihan eceng gondok dan tentunya melakukan konservasi, ujarnya.

Menutup pembicaraan, Kurdi menyampaikan harapan dan dukungan dari semua pihak mutlak diperlukan agar pengelolaan SDA dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. “Semoga kehadiran PJT I disini, dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dan harapannya”, ujarnya menutup pembicaraan.

————————————————-

Divisi Wilayah Sungai Serayu Bogowonto

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Danau Rawa Pening dengan tema Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Kerajinan dan Seremoni Penebaran Benih Ikan

Perum Jasa Tirta I yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) bekerja sama dengan PT PLN Indonesia Power menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Danau Rawa Pening dan Seremoni Penebaran Benih Ikan di Taman Wisata Bukit Cinta, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada tanggal 30 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun dalam rangka upaya pelestarian lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemberdayaan Masyarakat.

Kegiatan Penebaran Benih Ikan di Rawa Pening tahun ini dilaksanakan PJT I bersama para pemangku kepentingan, Dari BBWS Pemali Juana, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Dinas terkait di Kabupaten Semarang, Perangkat Desa sekitar serta PLN Indonesia Power. Jumlah benih ikan yang ditebar sebanyak 50.000 ekor dengan jenis ikan nila dan gras crab atau karper. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan yang berkelanjutan serta menekan pertumbuhan eceng gondok di perairan Rawa Pening. Selain itu, benih ikan yang ditebar ini nantinya juga diharapkan dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat sekitar melalui aktivitas nelayan perikanan tangkap. Dengan demikian dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap budidaya perikanan dengan karamba jaring apung, sekaligus menjaga kualitas perairan danau Rawa Pening.

Dari hasil pengujian kualitas air yang dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I pada 14 anak sungai yang masuk ke Rawa Pening serta beberapa titik badan air Rawa Pening menunjukan hasil kualitas perairan dengan status cemar ringan. Parameter yang terdeteksi melebihi batasan sesuai baku mutu antara lain, BOD, total Nitrogen dan Phosphat. Hal ini mengindikasikan tingginya kandungan organik yang berasal dari limbah domestik seperti aktivitas pertanian, peternakan, dan budidaya perikanan.  

Dengan menjaga keseimbangan ekosistem perikanan danau, juga dapat menekan laju pertumbuhan gulma / eceng gondok di Rawa Pening. Sebagaimana diketahui Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman gulma yang tumbuh di daerah perairan, warga sekitar menyebut tumbuhan ini dengan sebutan bengok. Di Danau Rawa Pening, eceng gondok merupakan ancaman bagi kelestarian ekosistem perikanan. Populasinya yang berlebihan mengakibatkan pendangkalan hingga terganggunya biota bawah air. Upaya Revitalisasi Rawa Pening yang telah diinisiasi oleh Pemerintah Pusat sejak tahun 2020 telah berhasil menurunkan luasan area danau yang tertutup oleh gulma Eceng Gondok. Namun tanpa adanya keberlanjutan, bukan tidak mungkin kondisi Rawa Pening akan kembali seperti sedia kala. Dengan menurunkan populasi Eceng Gondok, maka akan meningkatkan kualitas perairan dan mengembalikan ekosistem perikanan selain juga membantu memperlancar suplai air menuju intake PLTA di Bendung Jelok.

Pada agenda tersebut, secara pararel juga dilaksanakan kegiatan sosialisasi untuk masyarakat sekitar danau. Materi sosialisasi yang diberikan kepada Masyarakat sekitar dan para nelayan ini juga memiliki tema yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan DAS, yakni Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Kerajinan. Kali ini, Perum Jasa Tirta I menghadir pelaku bisnis UMKM di sekitar danau Rawa Pening yang telah berhasil mengembangkan produk kerajinan berbahan dasar Eceng Gondok hingga ke skala International. Hadir dalam kegiatan sosialisasi Co-Founder “Bengok Craft” sebagai narasumber yang memberikan success story-nya guna memotivasi masyarakat di sekitar Rawa Pening untuk berperan dalam kegiatan pelestarian lingkungan dengan cara mengubah gulma Eceng Gondok menjadi bentuk kerajinan yang memiliki value dan nilai jual. Dengan edukasi kewirausahaan tersebut, harapannya dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya sekaligus menjaga danau Rawa Pening dari blooming gulma eceng gondok.

——————

Divisi Jasa ASA WS Jratunseluna

batu

Tanggulangi Krisis Air, PJT I dan PLN UP Buat 50 Sumur Resapan di Kota Batu

Kota Batu – Sebagai upaya menanggulangi ancaman krisis air di wilayah hulu Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama PLN Nusantara Power UP Brantas membangun sumur resapan. Total sebanyak 50 sumur resapan telah dibuat di Kota Batu bekerjasama dengan komunitas pelestari lingkungan Sapu Bersih Nyemplung Kali (Sabers Pungli).

Pembuatan sumur resapan oleh kedua perusahaan BUMN itu sebagai bentuk kolaborasi dalam program tanggung jawab sosial lingkungan. Adapun lokasi puluhan sumur resapan berada di Desa Bumiaji dan Desa Junrejo.

“Pembangunan sumur resapan ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus menambah cadangan air tanah, yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam upaya melestarikan sumber daya air,” kata Kepala Divisi Jasa ASA WS Brantas PJT I, Hermawan Cahyo Nugroho, Minggu (13/10/2024).

Ia menjelaskan bahwa pelestarian sumber daya air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya konservasi vegetatif melalui penanaman pohon di sekitar area resapan air. Bahkan melalui konservasi sipil teknis seperti pembuatan biopori dan sumur resapan. 

“Pada kesempatan kali ini, Jasa Tirta I bekerja sama dengan Sabers Pungli, pemerintah desa di Kota Batu, dan PLN Nusantara Power membangun sumur resapan,” ujar Hermawan.

Sumur resapan merupakan media untuk menabung air. Air hujan atau air buangan dari aktivitas sehari-hari dimasukkan kembali ke dalam tanah. Air yang tersimpan menjadi cadangan air yang dapat digunakan saat musim kemarau tiba.

“Ini adalah langkah kecil yang sangat berarti. Kami berharap ketersediaan air dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Jangan sampai terjadi krisis yang ujungnya menjadikan air sebagai sumber daya yang mahal,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, PJT I mengajak semua masyarakat bersama-sama turut melestarikan sumber mata air. “Jangan sampai anak cucu nanti kesulitan mendapatkan air di masa depan,” ungkapnya.

Hermawan menambahkan, PJT I berkeinginan kegiatan pembuatan sumur resapan itu bisa menjadi titik awal untuk memantik perusahan-perusahaan lain bergerak. “Maksud bergerak yaitu untuk memberikan kepedulian terhadap kegiatan pelestarian air. Sehingga semua element ikut melindungi dan merawat demi masa mendatang,” tuturnya.

Senior Manager PLN UP Brantas, Arfan mengaku antusias mendukung konservasi sumber air. Apalagi, kata dia, dalam pengoperasian pembangkit listrik sangat bergantung dengan air sebagai sumber energi penggerak utama.

Menurutnya, pembangkit listrik tenaga air selaras dengan tujuan pemerintah yang mencanangkan Nett Zero Emmision di tahun 2026. Pasalnya, pemanfaatan tenaga hidro menjadi sumber energi baru terbarukan menuju green energy.

“Kami juga sangat konsen dalam melestarikan alam, salah satunya menjaga sumber-sumber mata air. Maka komiten kami mendukung alam lestari yang memberi manfaat bagi masyarakat. PLTA memanfaatkan debit air, bukan volumenya. Volumenya dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.

Subdiv Komunikasi Korporat dan Umum PJT I

wonokromo

Jasa Tirta I Gandeng PT SIER dan PSS Susur Bersih Sungai Wonokromo

Surabaya – Perum Jasa Tirta (PJT) I menggandeng PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan aktivis Peduli Sungai Surabaya (PSS) menggelar kegiatan resik Sungai Wonokromo. Selain membersihkan sampah di sungai serta bantaran juga dilakukan tebar benih ikan sebanyak 10 ribu jenis ikan Bader dan ikan Patin, Rabu (9/10/2024). 

Kegiatan dilakukan bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan kelestarian kondisi sungai saat ini. Dalam kolaborasi tersebut, setidaknya ada 70 orang yang terlibat, baik dari PJT I, PT SIER dan PSS yang didominasi mahasiswa dan pelajar. Susur resik sungai dilakukan dari Kampung Nelayan Nginden Intan hingga wilayah Medokan Semampir atau Wonorejo Timur berjarak sekitar 2 KM.

Kepala Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas PJT I, Hermawan Cahyo Nugroho mengatakan, untuk kepedulian pada sungai seharusnya tidak hanya bertumpu pada pemerintah. Namun semua orang yang memang merasa bahwa sungai dimanfaatkan untuk kehidupan mereka maka harus lebih peduli.

Menurutnya, salah satu pihak yang harus segera diajak untuk peduli terhadap sungai yaitu perusahaan – perusahaan yang juga memanfaatkan air sungai, agar bisa memberikan kontribusi  melalui CSR (Corporate Social Responbility) yang lebih kongkrit ke lingkungan sungai. 

Dari kegiatan yang dilakukan ini, lanjutnya, selain mengembalikan fungsi sungai secara kuantitas dengan pembersihan sampah dan eceng gondok. “Kami juga ingin mengembalikan fungsi keberadaan biotanya, sehingga bisa menjaga kualitas sungai Jagir ini,” tandasnya.

Satuan Pengawas Internal (Auditor) PT SIER,  Suranto mengatakan, upaya membersihkan sungai sebenarnya sudah dilakukan secara rutin oleh PT SIER seperti di Sungai Tambak Oso, tidak hanya di Sungai Wonokromo atau Jagir saja. “Jadi setiap tahun, ada bagian saluran yang melakukan pemeliharaan rutin drainase seluruh kawasan dan waduk penampungan air hujan kawasan Rungkut Surabaya,” jelasnya.

Ia menambahkan, ada sekitar 300 perusahaan di PT SIER, dan pengelolaan limbah menjadi satu. Sehingga pencemaran dari dulu hingga saat ini tidak terjadi. Senada dengan Kadiv Wilayah Sungai Brantas PJT I, perusahaan yang memanfaatkan sungai sudah seharusnya berkontribusi menyalurkan CSR untuk kepentingan lingkungan sungai.

Subdiv Komunikasi Korporat dan Umum PJT I

Waduk Kedungombo

Jasa Tirta I Tebar Bibit Ikan dan Tanam Pohon di Waduk Kedungombo

Grobogan – Perum Jasa Tirta (PJT) I melalui Divisi Wilayah Sungai Jratun Seluna melakukan program sosialisasi pelestarian lingkungan di Waduk Kedungombo, Grobogan. Acara diawali dengan seremoni penyebaran bibit ikan dan penanaman pohon bersama mitra dan stakeholder perusahaan. 

Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi mengatakan, kegiatan yang dilakukan di DAS Serang tersebut merupakan kegiatan rutin yang tentunya akan terus dilakukan. Adapun ikan yang ditebar sebanyak 10.500 ekor dengan jenis nila dan nilem. 

Selain itu juga dilakukan penanaman 2.000 batang pohon jenis Alpukat Aligator. Lokasi penanaman di Hulu Sungai Serang tepatnya di Arboretum Boyolalu dan Dusun Jlarem Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. 

“Kegiatan ini sebagai upaya memberdayakan masyarakat agar dapat terlibat aktif menjaga kelestarian lingkungan. Kami bersinegri dengan PT PLN Indonesia Power. Kita tidak bisa sendiri untuk mengelola dan menjaga SDA, sinergi bersama dengan stakeholder dan shareholder terkait tentunya diperlukan,” jelas Milfan, Senin (30/9/2024). 

Ia berharap kesadaran semua pihak dapat tumbuh untuk menjaga kelestarian sumber daya air (SDA) terutama di Waduk Kedungombo. “Kolaborasi lintas sektor semoga dapat ditingkatkan agar kita dapat menjaga kelestarian SDA dari hulu hingga hilir,” harapnya. 

Hadir sebagai narasumber yakni Rahmad Junaidi, Akademisi Fakultas Teknik UIN Sunan Ampel Surabaya. Rahmad menjelaskan tentang strategi pengendalian sedimen yang dapat dilaksanakan melalui metode konservasi tanah dan air. 

Kegiatan itu dilakukan dengan cara menerapkan rehabilitasi serta reklamasi. “Adapun kita semua berkewajiban untuk melaksanakan konservasi tanah dan air sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2024. Hal lain yang dapat kita laksanakan adalah melakukan pengelolaan sampah baik dalam skala individu, kawasan, hingga kota,” ujarnya. 

Proses sosialisasi, penebaran ikan dan penanaman bibit pohon juga mengundang Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, PT PLN Indonesia Power, dan UPB Kedungombo BBWS Pemali Juana. Perwakilan dari Pemkab Grobogan turut hadir dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Peternakan dan Perikanan. Hadir pula Dinas Petenakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, Kepala Pusat Kajian, LKFT Fakultas Teknik UGM, Perum Perhutani, Forkopimnda, serta perwakilan kelompok masyarakat. 

—-

Subdiv Komunikasi Korporat dan Umum PJT I

Ngebel

Peringati Hari Konservasi Alam 2024, Jasa Tirta I Laksanakan Kegiatan Penebaran Benih Ikan

Komitmen Perum Jasa Tirta I dalam pengelolaan SDA terus diperlihatkan utamanya Agustus ini pada Hari Konservasi Alam Nasional. Sebagai upaya untuk menjaga perairan ekosistem, PJT I mellakukan serangkaian kegiatan penebaran benih ikan di tiga lokasi strategis pada minggu pertama dan minggu kedua bulan Agustus 2024. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Divisi Jasa Air (DJA) WS Brantas dan DJA Bengawan Solo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan sumber daya air (SDA) di wilayah operasionalnya.

Kegiatan diawali dengan penebaran bibit ikan pada 1 Agustus 2024 oleh DJA WS Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan SDA WS Brantas 2. Pada kegiatan dimaksud dilakukan penebaran 20.000 bibit ikan nila di Waduk Bening. Tujuannya adalah menambah stok ikan dan untuk melestarikan ekosistem.

Selanjutnya, pada 6 Agustus 2024, DJA WS Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan WS Brantas 1 melaksanakan penebaran 110.000 ekor benih ikan di Waduk Sutami. Penebaran ini terdiri dari 65.000 ikan tombro, 15.000 ikan haruan, dan 30.000 ikan bandeng. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan PT PLN Nusantara Power (PT. PLN NP). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara PJT I dengan PT PLN Nusantara Power untuk menjaga kelestarian SDA. Kegiatan ini merupakan bagian dari Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (PJPSDA)  antara PJT I dan PT PLN NP .

Pada kegiatan di Bendungan Sutami, PJT I juga mengundang siswa-siswi SDN Sumberpucung 03, yang diajak untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Para siswa dan siswi diajak ikut serta dalam kegiatan penebaran bibit ikan. Siswa dan siswi yang hadir sekaligus mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem perairan.

Selanjutnya pada 7 Agustus 2024, melalui DJA Bengawan Solo PJT I juga melaksanakan sosialisasi pengendalian karamba di Telaga Ngebel, Ponorogo disertai dengan kegiatan penebaran 30.000 ekor ikan tawes. Pada kegiatan dimaksud, PJT I tidak hanya memberikan edukasi kepada para petani keramba tapi juga melakukan penebaran bibit ikan untuk menjaga ekosistem air di Telaga Ngebel.

Rabu, 14 Agustus 2024, Direktur Operasional PJT I Bapak Milfan Rantawi menyampaikan bahwa PJT I akan terus berupaya untuk menjaga kelestarian SDA, dan kegiatan penebaran bibit ikan menjadi salah satu upaya yang dilakukan. Kegiatan tidak hanya melibatkan stakeholder terkait, namun juga diupayakan dapat berdampak positif baik bagi masyarakat maupun generasi muda. Harapannya kegiatan dimaksud dapat lebih banyak penyelenggaraannya untuk kedepannya, dan tentunya  hal dimaksud memerlukan dukungan bersama semua pihak. “Karena pada dasarnya untuk mengelola SDA kami tidak bisa sendiri, dukungan semua pihak mutlak diperlukan,” ujar Milfan menutup pembicaraan

——————————————————-

Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

Bantuan bendo

Jasa Tirta I Serahkan Bantuan Sarana Sanitasi di Desa Bendo Tulungagung

Implementasi pelaksanaan Program Prioritas di Bidang Lingkungan, Jasa Tirta I serahkan bantuan sarana sanitasi bagi masyarakat di Desa Bendo, Tulungagung. Kegiatan ini menjadi salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PJT I. Latar belakang pemberian bantuan adalah masih adanya masyarakat yang membuang hajatnya di kali Ngasinan. Kegiatan TJSL PJT I merupakan program triwulan II kegiatan PJT I yang disalurkan pada Senin 29 Juli 2024. Penyaluran dilakukan secara langsung oleh tim TJSL PJT I.

Bantuan sarana sanitasi merupakan salah satu bentuk penyaluran TJSL Community Involvement and Development (CID) dengan tujuan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Bantuan ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dimana kegiatan yang dilakukan PJT tidak hanya sebatas pelayanan kepada pemanfaat dan masyarakat tapi juga berdampak positif kepada kehidupan masyarakat.

Selaku Direktur yang membawahi TJSL PJT I Bapak Milfan Rantawi menyampaikan bahwa PJT I selaku BUMN berbentuk Perum memberikan pelayanan terbesar kepada masyarakat dalam hal ini irigasi kepada petani secara gratis. Pembayaran diterima dalam hal ini dari Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) dari pemanfaat komersil. Kami mengelola pendapatan yang kami peroleh untuk kemudian juga diberikan bantuan kepada masyarakat sesuai dengan pedoman Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-1/MBU/03/2023 tentang Penugasan Khusus dan Program TJSL BUMN.

“Kegiatan TJSL yang dilakukan oleh PJT I merupakan kewajiban dari BUMN yang kemudian juga diikuti oleh pihak swasta. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan upaya untuk mendukung upaya pemerintah untuk melaksanakan perbaikan yang sejalan dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 2023. Bantuan sanitasi dalam hal ini jambanisasi merupakan upaya untuk menghadapi tuntutan masyarakat dunia akan kualitas hidup yang lebih baik,” ujar Milfan. Harapannya kesehatan dan kebersihan masyarakat terutama yang berada di Desa Bendo, Tulungagung yang belum memiliki sarana sanitasi layak dapat meningkat. “Semoga bantuan ini dapat membantu dan tentunya bermanfaat serta kedepannya semakin luas dampak positif dari kegiatan TJSL yang dilakukan oleh PJT I,” tutup Milfan mengakhiri percakapan.

——————————————————-

Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum