WEB

Lowongan untuk Staf IT dan Staf Akuntansi

Perum Jasa Tirta I membuka kesempatan bagi anda para talenta muda profesional di bidang IT dan Akuntansi untuk bergabung bersama kami di BUMN pengelola sumberdaya air.

Cek informasi selengkapnya di recruit.jasatirta1.co.id dan segera lengkapi syarat-syaratnya.
Pendaftaran dimulai 20 Oktober 2022 pukul 00.00 WIB dan ditutup pada tanggal 28 Oktober 2022 Pukul 23.59 WIB.

Mohon menjadi perhatian!
Bahwa segala tahapan proses rekrutmen ini tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun dan tidak ada kerja sama dengan pihak manapun.

Yuk catat tanggalnya dan segera kirimkan lamaranmu secara online.

Perum Jasa Tirta I Jelaskan Penyebab Banjir Parah di Trenggalek

Perum Jasa Tirta I Jelaskan Penyebab Banjir Parah di Trenggalek

Perum Jasa Tirta (PJT) 1 menjelaskan soal penyebab banjir parah yang terjadi di Kabupaten Trenggalek pada Selasa (18/10/2022), hingga Rabu (9/10/2022). Dirut PJT 1, Raymond Valiant Ruritan menjelaskan, banjir di Trenggalek yang akhirnya berdampak juga di Kabupaten Tulungagung, terjadi karena tingginya curah hujan.“Tanggal 18 Oktober, terjadi hujan yang signifikan di Trenggalek yang kami ukur di tiga titik. Yakni Kampak, Bandungan, dan Tugu,” kata Raymond, Rabu (19/10/2022).

Di Kampak, curah hujan yang tercatat sebesar 300 mm dalam waktu 24 jam. Sementara di Bandungan, curah hujan ada di angka 140 mm dalam waktu 24 jam. Di Kecamatan Tugu, curah hujan tercatat 184 mm dalam tempo yang sama. Akibat curah hujan yang tinggi itu, beberapa anak sungai seperti anak sungai Tugu, Keser dan Prambon mengalami limbasan permukaan yang besar. Akibatnya, Sungai Ngasinan tak mampu menampung air yang melintas dari anak-anak sungai tersebut. “Sehingga terjadi genangan. Air melintas keluar dari badan sungai dan menggenang di beberapa titik,” sambungnya.

Hal inilah yang disebut sebagai penyebab banjir di berbagai wilayah di Kabupaten Trenggalek. Yakni di 21 desa, di lima kecamatan. Naiknya debit sungai saat itu, juga dirasakan secara langsung di Pintu Air Bendo. Pintu air ini merupakan pengendali debit di Sungai Ngasinan. “Di Sungai Ngasinan, tercatat debit sebesar 569 m3 per detik pada pukul 11.30 WIB,” ujar Raymond.

Debit itu kembali naik pada pukul 19.00 WIB menjadi 750 m3 per detik. Kenaikkan debit pada siang hari itu menyebabkan Sungai Ngasinan dalan kondisi siaga. “Dampak dari debit yang besar, oleh PJS 1, sebagain besar aliran dari Sungai Ngasinan dapat dialirkan sebanyak mungkin ke Parit Raya,” sambungnya.

Jadi, di Pintu Air Bendo, PJS 1 memisahkan sebagian aliran dari Sungai Ngasinan ke pintu air di Tulungagung Selatan melalui saluran Parit Raya. “Kami selama 24 jam terakhir berusaha mengurangi debit yang meninggi di Ngasinan, dengan membuangnya sebanyak mungkin ke Parit Raya,” sambungnya.

Menurut Raymond, debit air di Sungai Ngasinan telah turun pada Rabu (19/10/2022) siang. “Sudah tidak masuk kondisi siaga. Debitnya 256-300 m3 per detik, yang tentu masih kami buang terus menerus ke Parit Raya,” pungkasnya.

 —————————–
Departemen Humas dan Informasi Publik

Jasa Tirta I Terjunkan Tim Evaluasi Longsor di Terowongan Kereta Karangkates

Jasa Tirta I Terjunkan Tim Evaluasi Longsor di Terowongan Kereta Karangkates

Material longsor sempat menutup rel kereta api (KA) di mulut terowongan Karangkates, Malang. Perum Jasa Tirta (PJT) I langsung menerjunkan tim untuk mengevaluasi penyebab longsor tersebut.

Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan, mengatakan, terowongan ini ada di bawah pengelolaan PT KAI Daop 8 Surabaya. Namun, karena terowongan ini berlokasi di sekitar Bendungan Karangkates di bawah naungannya, pihak PJT I akan turun langsung menyelidiki.

“Yang pertama kami dari Perum Jasa Tirta 1 telah berkoordinasi dengan PT KAI Daop 8 untuk dapat mengevaluasi penyebab longsoran yang terjadi di mulut terowongan Karangkates,” kata Raymond dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/10/2022).

Tim ini, lanjut Raymond sudah diterjunkan sejak pagi ini. Mereka akan mengidentifikasi risiko apa yang akan terjadi ke depannya. Setelah teridentifikasi, hasil temuannya akan dilaporkan ke Kementerian PUPR.

“Koordinasi akan ditindaklanjuti pagi ini untuk mengidentifikasi risiko yang akan terjadi ke depannya, semoga hal ini tidak terulang lagi dan kita akan memetakan langkah apa yang kita lakukan untuk melindungi terowongan,” imbuhnya.

Raymond menambahkan, tim ini juga terdiri dari sejumlah pihak. Tak lupa, pihaknya menggandeng PT KAI Daop 8 Surabaya. “PT KAI telah melakukan evaluasi terhadap keamanan jalur KA tersebut, Perum Jasa Tirta menurunkan tim untuk mengevaluasi secara fisik apakah longsoran akan menimbulkan dampak yang lain atau tidak. Tim juga diikuti sejumlah ahli, mulai dari ahli geologi dan teknik sipil untuk melihat apakah itu membahayakan atau tidak,” jelas Raymond.

Dalam kesempatan ini, Raymond menjelaskan, di Bendungan Karangkates ada dua terowongan. Yakni Terowongan Karangkates 1 dengan panjang 850 meter dan sambungannya Terowongan Karangkates 2 yang memiliki panjang 600 meter.

Sementara saat disinggung soal kondisi curah hujan di Bendungan Karangkates hingga menyebabkan longsor, Raymond menyebut curah hujannya cenderung rendah. Namun, pihaknya akan menyelidiki apakah ada perubahan lingkungan di sekitar bendungan yang menjadi salah satu penyebab longsor.

“Hujan yang jatuh di area Bendungan Karangkates tidak terlalu tebal seperti di Blitar, Trenggalek yang hari ini siaga banjir. Tidak lebih dari 20-30 mm dalam sehari,” ungkapnya.

“Tapi kami segera menimimalisasi risiko, segera perlu dievaluasi daerah di sekitar terowongan, misalnya ada perubahan drainase lahan atau ada keretakan yang menyebabkan longsoran tersebut. Yang kita khawatirkan mengapa terjadi longsoran saat curah hujan tidak sedang tinggi,” pungkasnya.

—————————–
Departemen Humas dan Informasi Publik

WhatsApp Image 2022-10-19 at 08.21.14

Perkuat Layanan Air Bersih di Indonesia Kementerian BUMN, Perum Jasa Tirta I dan Holding Danareksa Luncurkan Indonesia Water Fund (IWF) dalam acara State Owned Enterprises: INTERNATIONAL CONFERENCE “Driving Sustainable and Inclusive Growth”

Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF) menjadi salah satu bagian dalam kegiatan State Owned Enterprises road to G-20 di Nusa Dua, Bali pada 17-18 Oktober 2022. Kegiatan hari pertama dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Bapak Luhut Binsar Panjaitan dilanjutkan paparan oleh Menteri BUMN Bapak Erick Thohir. Acara juga diawali dengan pidato Wakil Presiden RI Bapak Ma’ruf Amin yang mengapresiasi IWF.

Masih dalam rangkaian acara, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding pembentukan proyek IWF pada 18 Oktober 2022. Direktur Utama Perum Jasa Tirta I bersama Direktur PT Danareksa (Persero), Perum Jasa Tirta II dan PT Nindya Karya menandantangani MoU disaksikan oleh Wakil Menteri II BUMN Bapak Kartika Wirjoatmodjo.

IWF menjadi sarana kolaboratif antara BUMN dan mitra strategis untuk mengatasi permasalahan air bersih di Indonesia. Dukungan tentunya akan diberikan oleh PJT I dalam kerangka memberikan pelayanan lebih prima dan lebih luas untuk Indonesia. Dukungan dari investor dalam IWF juga mempercepat pelaksanaan kegiatan dari sisi pendanaan.

Harapannya agar IWF dapat berjalan dengan baik sehingga memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi lebih masyarakat Indonesia secara luas.

—————————————-
Departemen Humas dan Informasi Publik

Jasa Tirta Pastikan Pembukaan Pintu Air di Bendungan Serut Bukan Pemicu Banjir di Sutojayan

Jasa Tirta Pastikan Pembukaan Pintu Air di Bendungan Serut Bukan Pemicu Banjir di Sutojayan

Beredar di media sosial berupa video yang memperlihatkan kondisi terkini di Bendungan Serut yang berada di Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar yang mana pintu airnya sedang dibuka. Pada video tersebut juga terdengar suara gemuruh air dan sirine, sehingga banyak warganet yang menduga pembukaan pintu air itu menjadi penyebab banjir di Kelurahan Sutojayan Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.

Lokasi Bendungan Serut sendiri berada di sebelah barat Kelurahan Sutojayan yang menjadi daerah terparah terdampak banjir. Dengan adanya video viral tersebut, pihak dari Jasa Tirta 1 selaku pengelola Bendungan Serut memberikan penjelasannya.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1, Raymond Valiant Ruritan melalui Zoom Meeting mengatakan, penyebab utama banjir di Kecamatan Sutojayan adalah dikarenakan meluapnya air sungai bogel yang tidak mampu menampung air hujan.

Kemudian, meluapnya air dari sungai ini masuk ke sungai Brantas. Sehingga ia bisa memastikan bahwa Bendungan Serut bukan menjadi penyebab banjir di Kecamatan Sutojayan. Selain itu, sungai bogel ini juga termasuk anak sungai Brantas yang mengalir di Bendungan Serut Kabupaten Blitar.

“Bisa saya jelasnya bahwa pelepasan debit air di Bendungan Serut itu tidak menyebabkan banjir di sungai bogel. Tetapi justru debit air di sungai bogel masuk ke sungai Brantas, kemudian oleh kami dikeluarkan secara bertahap dan terkendali melalui Bendungan Serut ini,” kata dia, Selasa (18/10/2022).

Raymond Valiant Ruritan menerangkan, dalam kurun waktu 24 jam pihaknya memantau curah hujan yang turun di sungai bogel dan bacem. Ia menilai, hujan yang jatuh di sungai bogel cukup tebal dan melampaui kapasitas dari sungai bogel.Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2022 sekitar pukul 06.00 WIB kondisi Bendungan Serut sudah mencapai siaga hijau dan meningkat menuju siaga kuning.

Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan pada saat itu. Pada kondisi ini, Perum Jasa Tirta berupaya untuk mengendalikan debit banjir yang melintas di sungai Brantas dengan cara membuka pintu air di Bendungan Serut secara bertahap dan terkendali.

“Dalam kurun waktu 24 jam, kami terus memantau curah hujan yang turun di sungai bogel. Hujan yang turun disana cukup tebal dan ini melampaui kapasitas di sungai bogel. Kami juga berusaha untuk mengendalikan debit air agar tidak membahayakan sebelah hilir Bendungan Serut,” terang dia.

Raymond juga mengaku prihatin dengan bencana banjir yang melanda wilayah Blitar Selatan tepatnya di Kelurahan Sutojayan Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Akibat dari bencana banjir ini menyebabkan 465 jiwa harus tinggal di pengungsian, sebanyak 1.094 kepala keluarga terdampak.

 —————————–
Departemen Humas dan Informasi Publik