Jasa Tirta I Siap Kolaborasi Benahi Permasalahan Kali Surabaya

Kegiatan patroli air rutin dilakukan untuk mengetahui kondisi pencemaran yang terjadi utamanya di Kali Surabaya. Bersama dengan instansi terkait, 25 Mei 2021 di Kali Surabaya dilakukan patroli air yang menghasilkan sejumlah temuan diantaranya ditemukan adanya banyak perahu tambang yang masih beroperasi. Selain itu, banyak juga ditemukan tumpukan sampah di bantaran sungai dan tak sedikit pula yang dibakar hingga masuk ke badan sungai.

Mencermati hal itu, pihak Perum Jasa Tirta (PJT) I selaku operator pengelola SDA di Wilayah Sungai Brantas akan segera melakukan pembenahan bersama Pemerintah dan Instansi terkait. Adapun berdasar data dari data tim patroli air, untuk perahu tambang dari wilayah Wringin Anom, Gresik hingga Gunungsari, Surabaya tercatat sebanyak 54 perahu yang beroperasi dan tiga lainnya tidak, karena kondisi rusak. Sementara sampah di sepanjang bantaran Kali Surabaya yang terpantau di wilayah Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya juga mencapai ratusan titik.

Menyikapi maraknya perahu tambang yang digunakan untuk penyeberangan orang dan motor itu, pihak PJT I akan memastikan bersama instansi terkait akan memeriksa keberadaan izin formal dari perahu penyeberangan di Kali Surabaya. Selain permasalahan izin hal lain yang juga menjadi perhatian adalah pemenuhan kelengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perahu yang beroperasi.

Hal lain yang juga menjadi temuan terkait kegiatan penambangan dimana pihak PJT I kedepannya akan segera melakukan survei. Tujuan besarnya agar jangan sampai perahu penambangan itu beroperasi tanpa pembinaan keselamatan. Adanya upaya preventif agar tidak terulang kembali tragedi di Kota Surabaya tahun 1998 dimana ada belasan orang meninggal karena perahunya terbalik akibat perahu tidak layak beroperasi.

Kedepannya perusahaan akan segera melakukan survei dan mengecek kondisi perahu tambang di Kali Surabaya. Dari pantauan tim patroli di lokasi, tak sedikit pula perahu tambang menggunakan dermaga yang posisinya menjorok ke sungai. Untuk penertiban perahu tambang, tidak hanya soal dermaga saja tapi unsur keselamatan juga penting. Jangan sampai terjadi kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa.

Permasalahan lain yang juga mengemuka kemudian adalah banyaknya tumpukan sampah di bantaran Kali Surabaya. Di era pandemi ada dampak perubahan pola hidup masyarakat. Namun membuang sampah di bantaran sungai juga tidak bisa dibenarkan. Sebelumnya pada tahun 2019 akhir bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas dan Pemkab Gresik, PJT I pernah melakukan pendataan dan survei papan larangan pembuangan sampah di bantaran Kali Surabaya. Pertanyaan yang mengemuka kemudian adalah apakah sampai sekarang papannya masih ada atau tidak, dihiraukan atau tidak dan hal tersebut tentunya menjadi perhatian bersama seluruh pihak yang berkepentingan.

Langkah strategis lain yang akan dilakukan adalah dalam waktu dekat PJT I akan membuat survei terkait sampah bantaran. Hasilnya akan dipaparkan pada Pemkab Gresik, Sidoarjo dan Pemkot Surabaya agar bisa segera dibuatkan rencana aksi penangangan sampah yang sebenarnya menjadi kewajiban dari pemkab atau pemkot. Tujuan akhirnya adalah ditemukan langkah strategis bersama pihak terkait untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Kali Surabaya.

Delapan Bendungan dan Dua Terowongan Aman Pasca Gempa Blitar

Malang – Peristiwa gempa tektonik berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) berpusat di 57 km tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dari gempa yang terjadi Jumat (21/5/2021) pukul 19.09 WIB itu sempat dikhawatirkan berdampak pada bendungan yang menyinpan cadangan air dan terowongan yang dikelola Perum Jasa Tirta (PJT) I.

Namun dari hasil pemantauan visual dan pengecekan fisik, kondisi bendungan dan terowongan masih dalam keadaan normal. “Kalau dari gempa yang di Blitar kemarin, sudah kami cek kondisi delapan bendungan dan dua terowongan yang kami kelola masih kategori aman,” kata Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan saat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).

Raymond mengungkapkan, dalam dua bulan terakhir ada tiga kali gempa di atas 5 SR. Gempa itu, kata dia, terasa di beberapa bendungan dengan kisaran sebesar II hingga IV Modified Mercalli Intensity (MMI), sehingga perlu dilakukan pemerikasaan keamanan bendungan.

Ia menjelaskan, tidak ada retakan dan pergeseran atau rembesan air akibat gempa. “Setelah gempa (Jumat malam), keesokan harinya, tim kami dari PJT I langsung memantau kondisi bendungan dan terowongan. Alhamdulillah semuanya aman,” ujarnya.

Adapun delapan bendungan yang dipantau, yakni Bendungan Sengguruh, Sutami dan Selorejo di wilayah Kab Malang. Dua bendungan di Kab Blitar, yakni Bendungan Lahor dan Wlingi. Lalu Bendungan Wonorejo di Tulungagung, Bendungan Bening di Madiun, dan Bendungan Wonogiri di Jawa Tengah.

Sedangkan dua terowongan yang dikelola PJT I berada di Tulungagung. Pertama adalah Terowongan Tulungagung I atau dikenal dengan nama Terowongan Niyama yang dibangun tahun 1961. Kedua adalah Terowongan Tulungagung II atau Terowongan Tulungagung Selatan.

“Dua terowongan ini memang usianya cukup tua, jadi saat terjadi gempa maka setelahnya kami pantau langsung kondisinya. Kondisinya juga cukup aman dan tidak ada tanda-tanda retakan atau pergeseran,” ungkapnya.

Hasil pemantauan bendungan dan terowongan pasca gempa Blitar itu juga langsung dilaporkannya pada Dirjen SDA Kementerian PUPR. Selanjutnya, PJT I kini juga masih melakukan pemantauan kondisi dengan memakai instrumen keamanan bendungan yang terpasang dan laporan analisis serta evaluasi.


Dept. Humas dan Informasi Publik PJT I

Cegah Covid-19, PJT I Perketat Prokes Delapan Lokasi Wisata

Masa libur lebaran banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur mengunjungi lokasi wisata. Selaku pengelola delapan lokasi wisata waduk atau bendungan di Jawa Timur PJT I tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 menyesuaikan kebijakan pemerintah daerah setempat dalam mengoperasionalkan 8 lokasi wisata yang dikelola yaitu Pariwisata Sutami, Lahor, Wonorejo, Waruturi, Wlingi, Lodoyo, Bening, dan Selorejo. Dari delapan lokasi, tiga ditutup sementara menyesuaikan kebijakan Pemerintah Kabupaten. Untuk Taman Wisata Wlingi dan Lodoyo di Blitar terhitung tutup dari 12-17 Mei 2021. Adapun taman Wisata Bening di Madiun tutup sejak 4 Mei 2021 dan baru dapat beroperasi kembali pada 18 Mei 2021 dan diwajibkan untuk membatasi jumlah pengunjung hanya 50% dari 50% kapasitas normal. Kendati ditutup, perusahaan tetap melakukan perawatan lokasi wisata dan menyiagakan petugas di pos masuk lokasi wisata Wlingi dan Lodoyo serta Bening. Giat personel ketiga taman wisata adalah merawat aset dan meminta putar balik pengunjung yang datang ke lokasi.

Adapun untuk lima lokasi taman wisata bendungan yang tetap beroperasi, yakni Bendungan Lahor di perbatasan Blitar dan Malang, Bendungan Karangkates Malang, Bendungan Selorejo Malang, Bendung Gerak Waruturi Kediri, dan Bendungan Wonorejo Tulungagung. Lima tempat wisata yang dikelola PJT I tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang masuk diharuskan berasal dari wilayah sesuai dengan rayon lokasi wisata dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau membawa hasil Rapid Antigen Negatif. Pengetatan prokes ini dilakukan dengan penyekatan dan pembatasan di pintu masuk pariwisata. Dengan adanya penyekatan yang dilakukan kami meminta pengunjung untuk kembali ketika persyaratan yang diminta tidak terpenuhi,” jelasnya.

Hal lain yang menjadi perhatian khusus PJT I selaku pengelola untuk lokasi wisata yang dibuka selama masa pandemi adalah terkait keselamatan. PJT I sangat memperhatikan keselamatan para wisatawan. Di antaranya dengan melengkapi perlengkapan safety di setiap wahana yang tersedia, seperti perahu wisata serta memastikan batasan maksimal jumlah penumpang perahu.

Dua taman wisata yang dikelola yaitu Pariwisata Selorejo dan Pariwisata Bening telah tersertifikasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk Selorejo dan Bening sudah tersertifikasi CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). Dengan adanya sertifikasi CHSE itu, diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan dalam berwisata untuk masyarakat yang berkunjung.

Waktu liburan akhir pekan dan nantinya libur nasional akan menjelang, pastikan jika akan berkunjung ke obyek wisata yang dikelola oleh PJT I tetap patuhi dan terapkan protocol kesehatan. Gunakan masker, cuci tangan, dan tetap menjaga jarak agar kita terbebas dari penularan Covid-19. Ikuti seluruh kebijakan yang diterapkan dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan kita semua saat berwisata. Pembatasan pengunjung juga kami lakukan dengan harapan agar tidak ada klaster baru Covid-19 dari tempat wisata yang kami kelola. Tetap berwisata dengan aman dan nyaman.

Lowongan PT Jasa Tirta Energi

Info lowongan lagi dari PT Jasa Tirta Energi (JTE), anak perusahaan dari Perum Jasa Tirta I yang bergerak di bidang Energi dan Konstruksi.

Segera cek ketentuan dan kualifikasinya di http://bit.ly/Rekrutmen_JTE. Pendaftaran ditutup 22 Mei 2021. Ingat ya, PT JTE tidak memungut biaya dalam bentuk apapun dan tidak bekerjasama dengan pihak manapun dalam pelaksanaan rekrutmen ini.

Ayo segera daftarkan diri dan bergabung dengan PT JTE untuk ambil bagian dalam membangun negeri.

Yuk, catat seluruh persyaratannya dan pastikan juga kamu mendaftar jika masuk kualifikasinya.