WhatsApp Image 2023-11-28 at 10.06.03

Jasa Tirta I Sosialisasikan Pemanfaatan Eceng Gondok di Rawa Pening

Semarang – Perum Jasa Tirta (PJT) I menggelar sosialisasi pemanfaatan eceng gondok yang banyak terdapat di Rawa Pening, Semarang. Dalam kegiatan yang dikerjasamakan bersama PT. PLN Indonesia Power tersebut, disampaikan bahwa eceng gondok dapat diolah menjadi biogas, kompos atau pupuk organik, pakan ternak, briket dan kerajinan tangan.

“Dengan pengelolaan yang tepat maka eceng gondok dapat berubah menjadi benda yang bernilai jual ekonomis serta bermanfaat. Untuk itu, PJT I sebagai BUMN pengelola Sumber Daya Air melihat eceng gondok yang kerap dianggap sebagai sampah atau masalah, ternyata bisa membawa berkah,” kata Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, Selasa (21/11/2023).

Ia menyampaikan bahwa Rawa Pening memiliki keunikan sekaligus persoalan yang kompleks. Disampaikannya, banyak penelitian yang dilakukan dan kebijakan yang diterapkan untuk menangani permasalahan di Rawa Pening. Mulai program pengangkutan atau pemanenan eceng gondok, pelarangan alat tangkap, pengerukan danau, konsep co-manejemen hingga proyek pembuatan master plan Rawa Pening yang menelan biaya cukup besar.

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk memberi hasil yang signifikan maka penanganan konservasi dan pengelolaan Rawa Pening harus dilakukan secara terpadu. “PJT I tidak bisa bekerja sendiri. Harus sinergi bersama masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait. Jadi perlu dukungan seluruh pihak agar keberlangsungan Rawa Pening dapat terjaga,” tuturnya.

Perlu diketahui, Danau Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau ini dangkal dan menjadi hulu bagi Sungai Tuntang dan merupakan tempat bermuaranya 14 sungai yang membawa sedimentasi.

Adanya eceng gondok tumbuh tanpa kendali mengakibatkan pendangkalan sehingga volume Rawa Pening berkurang yang juga berdampak pada pasokan air ke PLTA Jelok yang mengambil air melalui Bendung Jelok. Pertumbuhan eceng gondok di Rawa Pening menyebabkan penurunan kualitas air dan penyusutan luas permukaan air sebesar 30 persen.

Selain itu, dampak negatif lainnya dengan adanya eceng gondok berpotensi meningkatkan evapotranspirasi dan menurunnya jumlah kelarutan oksigen dalam air. Bahkan, eceng gondok juga mempercepat proses pendangkalan, menganggu lalu lintas air, menurunkan nilai estetika, dan meningkatkan vektor penyakit.

Sosialisasi dihadiri Kepala Sub Divisi Jasa ASA IV/1 PJT I, Ariet Setiawan dan Asisten Manajer PLTA Jelok sebagai perwakilan dari PT. PLN IP. Selain itu, tamu undangan yang juga hadir dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, jajaran Muspika, perwakilan masyarakat dan nelayan Rawa Pening. Adapun narasumber didatangkan Akademisi dari Fakultas Lingkungan Universitas Diponegoro.

—-

Sub Divisi Humas dan Informasi Publik

WhatsApp Image 2023-11-17 at 10.23.41

PJT I dan Jurnalis Toba Diskusi Jaga Kelestarian Sumber Daya Air

blank

Horas, PJT I dan Jurnalis Toba Diskusi Jaga Kelestarian Sumber Daya Air

Toba – Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama dengan Forum Jurnalis Peduli Sungai (FJPS) di wilayah Kabupaten Toba menggelar diskusi guna menjaga kelestarian sumber daya air Danau Toba. Acara yang digelar di WITA Cafe Balige, Selasa (14/11/2023) itu dihadiri Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi didampingi Manajer Utama Regional II, Lukman Chakim dan 22 jurnalis dari Toba serta tiga jurnalis dari Jawa Timur.

“Kami sebagai BUMN pengelola sumber daya air di wilayah Sungai Toba Asahan tidak bisa kerja sendiri. Perlu bantuan dan kerjasama, khususnya dari teman-teman pers untuk bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat,” kata Milfan, Selasa (14/11/2023).

Ia menjelaskan, salah satu fungsi Perum Jasa Tirta I yakni melakukan konservasi untuk menjaga kelestarian sumber daya air di Toba. “Upaya konservasi ini dibagi dua, yakni dengan penanaman pohon atau penghijauan dan pembuatan sumur resapan serta biopori,” jelasnya.

Untuk penghijauan, penanaman pohon dilakukan oleh PJT I bekerjasama dengan masyarakat. “Untuk penanaman pohon ini kami memang kesulitan soal lahan, karena banyak lahan milik warga. Jika kawan-kawan pers bisa membantu untuk mendata lahan, terutama yg statusnya kritis dan sesuai dengan kriteria, maka kami dengan hati akan membantu penanaman pohon disana,” ungkapnya.

Milfan berharap, wartawan atau pers di Kabupaten Toba bisa membuat kelompok untuk melakukan upaya konservasi. Mulai dengan mendata lahan yang kritis sampai proses penanaman.

Perlu diketahui, sejak 2019 sudah hampir 1.100 hektare lahan di Wilayah Sungai Toba Asahan yang telah dilakukan penanaman pohon. Di antaranya wilayah Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbahas, Kabupaten Tapanuli Utara dan Arboretum Ambarhalim.

Total pohon yang ditanam mencapai lebih dari 378 ribu batang pohon berbagai jenis. “Untuk jenis pohon kami menyesuaikan permintaan masyarakat yang memiliki lahan. Kami dampingi perawatan untuk memastikan bibit yang ditanam bisa hidup. Kalau sudah panen, hasilnya bisa dinikmati masyarakat dan kami dari PJT I tidak meminta karena hanya benefitnya saja yang kami harapkan sebagai upaya menyelamatkan sumber daya air di Danau Toba,” tuturnya.

Selain penghijauan, Jasa Tirta I juga membuat 100 sumur resapan dan 8.000 lubang biopori. Namun saat ini, program yang baru dilakukan itu progres fisiknya masih sekitar empat persen. Menurut studi masterplan untuk sumur resapan memiliki daya resap 20 liter per jam per sumur. Sedangkan lubang biopori memiliki daya resap 300 meter kubik per hektare per tahun.

Kemudian untuk Sekolah Peduli Lingkungan (SPL) saat ini PJT I juga sudah bergerak pada 4 SMP dari 10 SMP di Kabupaten Toba sesuai target 2023. Di SPL ini, masing-masing sekolah dibuatkan greenhouse untuk proses edukasi siswa akan pentingnya menjaga kelestarian alam untuk menjaga sumber daya air di wilayah Toba.

WhatsApp Image 2023-11-17 at 16.25.01

Terapkan Digitalisasi dan Implementasi IoT Jasa Tirta I Raih Penghargaan dalam Ajang IDIA Award 2023

blank

Sukses untuk menerapkan digitalisasi dan implementasi Internet of Thing (IoT) Perum Jasa Tirta I (PJT I) raih Best Digital Innovation and IoT Implementation 2023 in Water Resources Management serta Best Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Digital Innovation and Achievement of The Year 2023 untuk Direktur Utama Perum Jasa Tirta I dalam Ajang IDIA Award Tahun 2023. Penghargaan diberikan di Hotel Arya Duta pada Rabu 8 November 2023, diterima oleh Manajer Utama Keuangan, Perencanaan, Manajemen Risiko dan Teknologi, Bapak Zainal Alim.

Penghargaan diberikan kepada PJT I atas pengembangan teknologi informasi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Sebelum tahun 2019, sejumlah pengembangan sistem informasi telah diimplementasikan diantaranya peningkatan sistem telemetri Hidro Informatika , River Management System, realtime pemantauan CCTV, penerapan aplikasi Peringatan Dini Banjir di Bengawan Solo, Sistem Informasi SDM hingga Sistem E-Procurement di tahun 2016. Di tahun selanjutnya dilakukan bridging serta integrasi Sistem telemetri hidroinformatika, aplikasi JDIH berbasis hukum serta kolokasi data center. Pada tahun 2018 perusahaan berfokus pada pengembangan bidang pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dari sistem pemantauan kualitas air, Flood Warning and Forecasting System (Aquarius Software), Sistem Monitoring dan Analisa Laboratorium Lingkungan serta pengembangan aplikasi persuratan, E-office.

Tahun 2019 ,sistem keuangan PJT I mengalami transformasi melalui implementasi aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP) SAP dan beberapa pengembangan IT lainnya seperti Sistem Pemantauan, Pengendalian, dan Peringatan Banjir (SIGAB). Berlanjut di tahun 2020, PJT I berupaya untuk menerapkan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMASTIRTA), Sistem Informasi Kualitas Air berbasis web (SIKUALA) dan Aplikasi Kehadiran berbasis web.
Pada tahun 2021 hingga 2022, sejumlah aplikasi dikembangkan sebagai bentuk realisasi dari master plan IT PJT I yang telah disusun diantaranya Aplikasi Sistem Informasi Flowmeter (Pemantauan Debit PLTA), Aplikasi PPID, Aplikasi E-Monev. Atas transformasi digital yang telah dilakukan , PJT I mengikuti Assesment IT Maturity Level dan Assessment INDI 4.0 Cyber Security. Hingga tahun 2023 ini pengembangan teknologi informasi masih dilakukan dengan Implementasi ERP-SAP Anak Perusahaan (PT. JTE) dan Shared Services Klaster Danareksa (SIEM, GRC, etc.).
Direktur Keuangan, Pengelolaan Sumber Daya, dan Manajemen Risiko Perum Jasa Tirta I Bapak Mukhamad Taufiq menyampaikan pengembangan dan transformasi terus dilakukan perusahaan dari segala aspek termasuk didalamnya pengembangan sistem pemantauan banjir yang dilakukan perusahaan. “Pada tahun 2019, PJT I memiliki command center, yang menjadi ruangan pengelolaan data terpusat dan menjadi titik awal pengelolaan secara digital dimana ada terdapat perubahan dari sistem analog menjadi sistem digital. Setahun kemudian, PJT I kemudian mengimplementasikan Disaster Recovery Center (DRC) untuk meminimalisir potensi downtime dan kehilangan data dengan pemulihan aplikasi berbasis cloud secara realtime dan reliable. Dalam rencana pengembangan TI, kami berencana untuk mengimplementasikan Autonomous Water Resource Infrastructure Operation kurang dari empat tahun kedepan,” ujarnya.
Taufiq menambahkan, “Adaptasi pengelolaan sumber daya air (SDA) terhadap era digitalisasi industrial untuk pengelolaan SDA terpadu yang didukung dengan 𝙢𝙖𝙩𝙪𝙧𝙞𝙩𝙮 sistem teknologi dan informasi akan menghasilkan pengelolaan SDA yang cerdas dan efektif.”
Menjadi #BUMNMelekPerubahan merupakan upaya yang terus lakukan PJT I agar dapat terus bertahan di tengah sengitnya persaingan global. Dengan adanya dua penghargaan yang diterima dalam IDIA 2023, “Penghargaan ini menjadi motivasi kepada perusahaan untuk selalu berupaya menerapkan TI dan IoT dalam seluruh aspek perusahaan yang harapannya akan semakin meningkatkan pelayanan,” ujar Taufiq menutup pembicaraan.

————————————–
Sub Divisi Humas dan Informasi Publik