WhatsApp Image 2024-05-26 at 09.02.50

10th World Water Forum: Jasa Tirta I Kenalkan Smart Water Management System

Berperan aktif dalam memperkenalkan teknologi terbaru dalam pengelolaan air di perhelatan 10th World Water Forum (WWF) yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali, Perum Jasa Tirta I (PJT I) kirimkan delegasi untuk menjadi pembicara dalam sesi yang bertajuk “Synthesis and Disseminating Innovations in Smart Water Management Worldwide” yaitu Kepala Divisi Jasa ASA III, Ibu Astria Nugrahany.

Pada paparannya, Ibu Astria Nugrahany menjelaskan tentang Jasa Tirta Water Management System (JTWMS) yang digunakan oleh PJT I. JTWMS adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan penggunaan data real-time untuk mengukur kuantitas, kualitas, dan efisiensi penggunaan air. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan pemantauan keamanan infrastruktur sumber daya air serta penanganan risiko bencana alam yang berkaitan dengan air, seperti banjir dan kekeringan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa penggunaan JTWMS oleh Perum Jasa Tirta I merupakan langkah konkret dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terkait dengan pengelolaan sumber daya air. Diharapkan dengan adopsi teknologi canggih ini, pengelolaan air di Indonesia dapat semakin efektif, efisien, inovatif dan berkelanjutan.

Pgs Direktur Utama PJT I Bapak Milfan Rantawi menyampaikan bahwa kegiatan WWF menjadi sarana untuk menginformasikan kegiatan yang pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) yang dilakukan perusahaan. “WWF menjadi sarana pembelajaran serta pertukaran informasi strategis pengelolaan air secara holistik. Sebagai bentuk dukungan, PJT I tidak hanya mengirimkan delegasi sebagai narasumber acara tapi juga turut serta dalam kegiatan seminar dan expo pameran,” ungkap Bapak Milfan.

30 delegasi dari level manajerial hingga Milenial diberangkatkan oleh PJT I untuk ikut aktif dalam WWF ke-10 di Bali. “Semoga pengelolaan SDA yang dilaksanakan oleh PJT I dapat terdengar gaungnya oleh seluruh stakeholder dan shareholder terkait hingga dunia internasional, serta insan PJT I dapat mengambil insight, ilmu, serta beragam hal positif selama kegiatan,” ujarnya menutup percakapan.

———————————————————-
Sub Divisi Humas dan Informasi Publik

WhatsApp Image 2024-05-25 at 09.25.13

Momentum WWF, Jasa Tirta I, CISPDR China dan Indra Karya Teken MoU Pengelolaan SDA dan EBT

Bertempat di Paviliun Cina, Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu 22 Mei 2024 dilaksanakan kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) antara Perum Jasa Tirta I, Changjiang Institute of Survey, Planning, Design and Research (CISPDR) serta PT Indra Karya (Persero). Kerjasama tripartit ini berfokus pada pengembangan di bidang SDA dan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dalam perhelatan World Water Forum ke-10 di Bali, 3 BUMN dari 2 negara ini menyepakati kerjasama terkait studi dan peluang pengembangan dalam pengelolaan SDA meliputi salah satunya pengembangan EBT dengan fokus khusus pada teknologi Pumped Storage

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Pgs. Direktur Utama PJT I Bapak Milfan Rantawi, Chairman of the Board CISPDR Mr. Xiangyang Hu dan Direktur Utama PT Indra Karya Bapak Gok Ari Joso Simamora. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bapak Basuki Hadimuljono, Minister of Water Resource China Mr. Li Guoying serta President of the World Water Council Mr. Loïc Fauchon.

Ajang WWF ke-10 menurut Pgs. Direktur Utama PJT I Bapak Milfan Rantawi menjadi ajang dan sarana yang tepat berkumpulnya para stakeholder dan shareholder terkait untuk membahas isu terkait air. “Tentunya pertemuan berbagai pihak didukung oleh stakeholder terkait menjadi upaya bersama untuk memetakan isu strategis seputar pengelolaan SDA, energi dan sejumlah isu penting lainnya,”ujar Milfan. Penandatanganan MoU tripartit antara PJT I, CISPDR dan PT Indra Karya menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan bersama isu strategis yang dihadapi seluruh pihak.

“Harapan saya, kerjasama ini dapat meningkatkan hubungan antara Indonesia dan China dalam skala yang lebih luas, khususnya dalam hal meningkatkan kapasitas pengembangan pengelolaan SDA di Indonesia. Isu green energy juga menjadi krusial dan diharapkan kerjasama ini dapat mempercepat eskalasi implementasi penerapan green energy untuk mendukung program Pemerintah Indonesia,” ungkap Milfan.

Menggandeng CISPDR dan Indra Karya lebih lanjut Bapak Milfan Rantawi menyampaikan bahwa penandatanganan MoU dapat menciptakan sinergi bagi seluruh pihak terkait. Memberikan efek positif bagi Indonesia dan China secara umum dan tentunya kepada seluruh pihak terkait. “Solusi inovatif dan berkelanjutan diharapkan dapat diperoleh agar kedepannya kita dapat menemukan solusi efektif pengelolaan SDA dan penerapan Energi baru Terbarukan, ujarnya menutup pembicaraan”.

————————————–
Sub Divisi Humas dan Informasi Publik

Rilis Coverweb (2)

Flushing Wlingi Lodoyo 2024, Upaya Jaga Optimasi Layanan Irigasi dan Suplai Air

Sebagai upaya untuk menjaga fungsi waduk, tahun 2024 Jasa Tirta I kembali laksanakan kegiatan flushing atau penggelontoran di Waduk Wlingi dan Bendung Lodoyo. Kegiatan yang semula akan dilaksanakan pada 13-17 Mei 2024 diubah menjadi tanggal 20-24 Mei 2024. Penundaan ini dikarenakan adanya kondisi kebutuhan air pada Daerah Irigasi Lodagung yang hingga saat ini masih membutuhkan alokasi air.

Sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 pasal 4 ayat (2) huruf g bahwa kegiatan flushing sebagai upaya pemeliharaan sungai. Secara spesifik kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Termasuk salah satu manfaat kegiatan ini juga untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan.

Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo- Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW. Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan flushing penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (afer bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

Terkait kegiatan flushing yang dilakukan Direktur Operasional PJT I Bapak Milfan Rantawi menyampaikan beberapa himbauan agar masyarakat baik yang berada meningkatkan kewaspadaan saat kegiatan flushing dilakukan. “Sangat kami harapkan, pada saat kegiatan flushing dilaksanakan pada 20-24 Mei nanti, masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari daerah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” ujar Milfan.

Pelaksanaan flushing Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo membutuhkan kerjasama masyarakat agar dapat berjalan lancar. “Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama kita kawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo agar dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa insiden,” ujar Milfan menutup percakapan.

——————————–
Sub Divisi Humas dan Informasi Publik