KIP 24

Kolaborasi Mitigasi Perubahan Iklim dan Upaya Menjaga Ketahanan Air PJT I dan BMKG

Berkolaborasi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jasa Tirta I melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman terkait pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak dilaksanakan di Auditorium BMKG Pusat, Jakarta pada 15 Januari 2025. Adapun nota kesepahaman kedua belah pihak berlaku hingga lima tahun kedepan dan ditandangantani oleh Direktur Utama PJT I Bapak Fahmi Hidayat dan Plt. Kepala BMKG Ibu Dwi Korita Karnawati

Sebagai langkah awal, PJT I dan BMKG telah melakukan identifikasi mana saja wilayah prioritas yang membutuhkan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca. Langkah strategis lainnya kedua belah pihak kedepannya juga akan menyusun rencana jangka panjang untuk pengembangan tekmologi modifikasi cuaca yang lebih efektif serta efisien. Harapannya dengan pelaksanaan hal dimaksud dapat memetakan strategi-strategi yang tepat untuk selanjutnya akan diimplementasikan pada perjanjian kerjasama kedua belah pihak.

Kolaborasi antara PJT I dan BMKG terutama bertujuan untuk memastikan ketersediaan air yang lebih optimal melalui penerapan teknologi OMC. Selain itu, kerja sama ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi, pangan, dan air.

Disampaikan Plt. Kepala BMKG, Ibu Dwi Korita Karnawati bahwa BMKG telah mengembangkan sistem peramalan cuaca dengan resolusi tinggi yang dapat memperkirakan kondisi cuaca di skala waduk hingga pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Tujuannya tentu agar intervensi kegiatan OMG dapat lebih tepat sasaran.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Bapak Fahmi Hidayat menyampaikan bahwa tantangan dalam pengelolaan Sumber Daya Air salah satunya adalah perubahan iklim global yang mempengaruhi pola hujan dimana berdampak pada inflow air ke waduk-waduk yang dikelola PJT I. Hal ini dapat memberikan dampak terhadap banyak hal, mulai dari kapasitas pembangkitan energi PLTA, aliran irigasi, hingga penyediaan air minum. “Kerja sama dengan BMKG diharapkan dapat membantu memastikan ketersediaan air yang optimal melalui operasi modifikasi cuaca, yang sangat relevan dengan upaya pemerintah untuk mencapai ketahanan energi, pangan, dan air,” ujar Bapak Fahmi.

Bapak Fahmi menyampaikan bahwa kerjasama ini menjadi cerminan keseriusan komitmen bersama untuk memberikan kemanfaatan umum bagi masyarakat. “Harapannya dengan mendukung ketahanan air, energi dan pangan, kami dapat turut serta mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2025,”ucapnya menutup pembicaraan.


Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

Cover web (2)

Jasa Tirta I Raih Predikat Informatif Anugerah KIP 2024

Perum Jasa Tirta (PJT) I berhasil meraih predikat Informatif dalam gelaran Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat. Penghargaan diterima oleh Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi yang diserahkan langsung oleh Komisioner Komisi Informasi Pusat dalam acara Malam Penganugerahan di Movenpick Hotel Jakarta City Center, Selasa (17/12/2024).

“Kami menyadari bahwa KIP menjadi elemen penting yang harus diimplementasikan sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008. Pemenuhan atas aspek informasi diberikan baik melalui pranala web PJT I, aplikasi EPPID, permohonan informasi yang diajukan secara langsung, maupun kunjungan langsung untuk melihat aspek operasional perusahaan,” jelas Milfan usai menerima penghargaan.

Milfan juga menyampaikan komitmen perusahaan untuk dapat memberikan informasi secara cepat pada masyarakat. “Kami juga menggandeng media melalui forum jurnalis yang bermitra dengan perusahaan. Tentunya untuk menyosialisasikan langsung kegiatan kepada masyarakat sebagai bentuk keterbukaan informasi,” ungkapnya.

Dalam hasil penilaian KIP, PJT I berhasil meraih nilai yang sangat tinggi yakni 97,67 dengan predikat informatif di peringkat 12 kategori BUMN. “Mewakili perusahaan kami menyampaikan terima kasih pada seluruh elemen yang mendukung implementasi keterbukaan informasi. Apa yang telah diraih ini tentunya menjadi penyemangat untuk bisa semakin baik kedepannya,” tuturnya.

Ke depan, ia berharap perusahaan akan berusaha untuk mempertahankan predikat informatif yang telah diperoleh. “Layanan akan terus kami tingkatkan agar aspek KIP dapat terus terealisasi dengan baik,” pungkasnya.

Sebelum penganugerahan dilakukan, PJT I menjadi salah satu bagian dari seluruh badan publik yang telah melewati serangkaian proses monitoring dan evaluasi (monev) oleh Komisi Informasi Pusat. Monev dilakukan mulai pengisian SAQ (Self Assessment Quesioner) secara online.

Dilanjutkan tahap presentasi uji publik. Hadir pada saat presentasi uji publik yaitu Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat untuk membuktikan komitmen perusahaan atas aspek KIP yang telah dijalankan.

——
Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum PJT I

JKPKA SALATIGA

PJT I dan JKPKA Hadir dalam Sosialisasi Pemantauan Kualitas Air WS Jratunseluna- Salatiga

Salatiga – Sebagai upaya untuk edukasi kepada masyarakat, Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama Jaring-Jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA) hadir dalam acara Sosialisasi Pemantauan Kualitas Air Wilayah Sungai Jratunseluna di Salatiga. Acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Peduli Air dan Sungai Salatiga (Gandarusa) dihadiri Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit dan Kepala Sub Divisi Divisi Pengusahaan WS Jratunseluna PJT I, Imam Buchori beserta Tim JKPKA.

Dalam acara yang diselenggarakan di Mini Teater Bung Karno Jalan Sukowati, Salatiga dihadiri lebih dari 50 orang yang antusias memenuhi aula auditorium dari berbagai elemen masyarakat seperti Guru SMP dan SMA Salatiga, Tokoh Pemerhati Lingkungan dan para anggota Gandarusa.

Paparan pertama mengenai peran PJT I dalam pemantauan kualitas air di WS Jratunseluna yang disampaikan oleh Imam Buchori selaku Kepala Sub Divisi Divisi Pengusahaan WS Jratunseluna PJT I. Materi berikutnya disampaikan Soetarno Said, senior pembina JKPKA. Ia menyampaikan sekilas tentang JKPKA sebagai organisasi nirlaba penggiat lingkungan itu telah berdiri sejak 1997 atas inisiasi bersama dengan PJT I dan Universitas Negeri Malang (UM).

Sosialisasi dilanjutkan materi mengenai Pemantauan Kualitas Air dengan Metode Bioassessment, Fisika, dan Kimia Sederhana yang dipaparkan oleh Istri Setyowati selaku Koordinator Wilayah JKPKA mengenai Pemantauan Kualitas Air dengan Metode Bioassessment, Fisika, dan Kimia Sederhana.

Dalam paparannya, Istri menjelaskan bagaimana mikrovertebrata, serta parameter fisika dan kimia digunakan untuk memonitor kualitas air. “Ketiga parameter ini digunakan untuk mengetahui kesehatan sungai dan digunakan oleh guru dan siswa anggota JKPKA,” jelasnya.

Paparan terakhir disampaikan Iqbal Bilgrami yang merupakan salah satu guru pembina JKPKA bertajuk Pelestarian Sungai dengan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam paparannya ia menyampaikan tentang pentingnya peranan masyarakat dalam kegiatan pelestarian sungai baik secara individu, masyarakat, hingga keterlibatan guru dan siswa. “Keterlibatan semua pihak menjadi penting karena terkait dengan hal dimaksud dapat menginspirasi pihak-pihak lain agar mau terlibat dan ikut serta,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kabupaten Salatiga, Dance Ishak Palit menjelaskan, kondisi sumur atau sumber air di Salatiga yang merupakan wilayah pegunungan banyak berkurang. “Dari 75 sekarang 40 sudah banyak yang kering. Sedangkan PDAM harus mengambil air baku dari sungai-sungai yang dialiri (debitnya menurun). Jadi menjaga kelestarian sumber daya air ini sangat penting untuk dilakukan,” jelasnya.

Kepala Divisi WS Sungai Jratunseluna PJT I, Didit Priambodo dikonfirmasi Selasa (10/12/2024) menyampaikan bahwa kegiatan dimaksud sebagai salah satu upaya PJT I untuk menjalankan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat. Harapannya semakin banyak pihak-pihak yang peduli untuk menjaga sumber daya air.

“Terima kasih kepada Gerakan Peduli Air dan Sungai Salatiga dan JKPKA yang telah memberikan informasi kepada seluruh pihak terkait. Semoga pengetahuan yang diperoleh dapat disebarluaskan kepada lebih banyak pihak,” harapnya.


Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum PJT I

Jasa Tirta I bersama JKPKA Selenggarakan Temu Ilmiah Competition 2024

Pada Sabtu 30 November 2024 Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama Siswa dan Guru anggota Jaring-Jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA) melaksanakan kegiatan Temu Ilmiah JKPKA Competition 2024. Kegiatan yang diselenggarakan PJT I dan JKPKA Mengangkat tema “Ensuring River Vitality: Conservation and Sustainable Strategies for Future Generations”.

Kegiatan Temu Ilmiah 2024 dilaksanakan di kantor pusat PJT I Malang dimana acara ini merupakan puncak perlombaan JKPKA Competition yang telah dilaksanakan sebelumnya yang telah diikuti guru dan siswa anggota JKPKA. Pada kegiatan tersebut dilaksanakan final untuk perlombaan Laporan Karya Ilmiah, Infografis, Video for Student and Teacher dan Public Speaking.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Sub Divisi Komunikasi Korporat & Umum PJT I, Koordinator JKPKA, Ketua Pelaksana JKPKA, dan Jajaran Dewan Juri dari Dosen Kimia Universitas Negeri Malang. Ikut serta berpartisipasi dalam JKPKA Competition siswa dan guru dari 34 sekolah anggota JKPKA mulai Dari DAS Brantas Hulu, tengah, Hilir, Bengawan Solo Madiun, Jratun Seluna Semarang dan DAS Toba Asahan.

JKPKA dan PJT I telah bermitra sejak 1997 dan kegiatan ini menjadi agenda rutin yang rutin dilaksanakan. Kerjasama dengan JKPKA menjadi upaya nyata PJT I untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat agar turut berperan dalam upaya pelestarian Sumber Daya Air (SDA). Gelaran ini menjadi ajang unjuk kreativitas dan inovasi bidang konservasi dan pelestarian sungai bagi generasi muda yang peduli lingkungan sebagai penciptaan agen lingkungan untuk keberlanjutan di masa mendatang.


Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

menteri

Kunjungan Kerja Menteri Pekerjaan Umum, Tinjau Command Center dan Bendungan Sutami

Sebagai upaya untuk melihat sistem pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) terpadu yang dilakukan oleh BUMN yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Rabu 20 November 2024 Menteri PU Bapak Dody Hanggodo beserta jajarannya hadir langsung mengunjungi Perum Jasa Tirta I (PJT I). Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri PU hadir bersama dengan Direktur Jenderal SDA Bapak Bob Arthur Lombogia beserta Direktur Bendungan dan Danau Bapak Adenan Rasyid meninjau Command Center di kantor pusat PJT I dan Bendungan Sutami.

Pada kesempatan pertama, saat kunjungan ke Command Center PJT I, Direktur Utama PJT I menjelaskan dalam paparannya terkait Jasa Tirta Smart Water Management System (JTWMS) yang dikelola PJT I. Dimana dengan adanya JTWMS, PJT I memiliki teknologi canggih dalam pengelolaan SDA, dimana kuantitas, kualitas, serta siaga banjir dilakukan secara realtime. Pada Command Center PJT I juga dapat melakukan pemantauan atas keamanan bendungan. Dengan menggunakan software Aquarius, PJT I juga dapat melakukan forecast curah hujan untuk 5 hari ke depan. Hal ini tentunya bermanfaat untuk mengidentifikasi potensi banjir, mengelola risiko serta mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Lebih jauh dalam pemaparannya, Fahmi menjelaskan terkait kemanfaatan umum dalam pengelolaan SDA oleh PJT I sebagai dukungan mencapai ketahanan pangan, air, energi, pengendalian air dan kualitas air. Dalam hal mendukung ketahanan pangan, PJT I melayani air untuk irigasi sebesar 282.498 Ha atau setara 3,07 Milyar m3. Dukungan atas ketahanan air diwujudkan dalam hal layanan air baku untuk pdam dan air baku industri, adapun untuk layanan PDAM sebesar 560,08 juta m3/ Tahun. Untuk layanan air baku industri PJT I melayani sebesar 499,38 juta m3/ tahun. Dukungan atas ketahanan energi dalam hal ini layanan atas air baku untuk PLTA sebesar 7,49 Miliar kWh/.

PJT I juga berkontribusi memitigasi risiko atas daya rusak air dalam hal ini untuk pengendalian banjir. “Kami melaksanakan kegiatan operasi pada waduk-waduk dan melakukan kegiatan pemeliharaan pada infrastruktur SDA yang kami kelola sebagai upaya mereduksi banjir,” ungkap Bapak Fahmi.

Untuk menjaga kualitas air, PJT I juga melakukan pengendalian kualitas air dengan menjamin maintenance flow untuk menjaga baku mutu kualitas air.

Beliau juga memaparkan terkait pengelolaan sedimentasi waduk di DAS Brantas yang dilakukan PJT I. Disampaikan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi sekarang adalah terkait sedimentasi waduk yang berpengaruh terhadap kapasitas tampungan waduk. “Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sedimentasi adalah PJT I rutin melakukan kegiatan pengerukan, flushing, serta membangun checkdam di hulu bendungan,” ujar Bapak Fahmi.

Disampaikan oleh Bapak Fahmi bahwa sebagai upaya untuk pengembangan, PJT I dalam proses untuk mengajukan penambahan wilayah. “Kami sangat mengharapkan pelayanan PJT I dapat semakin luas kedepannya dalam sektor keairan. Semoga Kementerian PU dapat memberikan dukungan penuh kepada kami dalam berbagai upaya pengelolaan SDA berkelanjutan, pengembangan EBT serta pada sektor SPAM ” Fahmi menambahkan.

Bapak Dody dan rombongan dalam kunjungannnya ke Command Center PJT I menyampaikan apresiasi atas kecanggihan operasional dan pemeliharaan SDA yang dilakukan PJT I utamanya dalam hal pengelolaan waduk. Disebutkan bahwa dashboard yang ada di Command Center sudah terhubung dengan dashboard di Dirjen SDA Kementerian PU sehingga sangat mendukung upaya pemantauan secara terpadu. Dalam kunjungannya beliau menyoroti sejumlah tantangan utama dalam hal ini sedimentasi serta permasalahan lingkungan di daerah hulu. Bapak Dody menyampaikan bahwa dukungan semua pihak diperlukan untuk mengatasi problematika yang dihadapi pengelola waduk. Pengelolaan hulu yang tepat dalam hal ini perlindungan Kawasan hulu multistakeholder mutlak diperlukan.

Selepas tinjauan ke Command Center PJT I, rombongan bergerak untuk kunjungan lapangan ke Bendungan Sutami. Berlokasi di spillway bendungan Sutami, disampaikan penjelasan oleh tim PJT I mengenai kegiatan Operasional dan Pemeliharaan yang dilakukan serta diinformasikan tentang kondisi terkini Bendungan Sutami. “Waduk memiliki fungsi penting tidak hanya irigasi tapi juga memegang peran penting dalam pengendalian banjir, sehingga dukungan semua pihak mutlak diperlukan untuk menjaga keberlangsungan usia guna waduk yang kita miliki,” ujar Bapak Dody.
Dari berbagai tantangan yang ada, pengelolaan SDA membutuhkan sinergi berbagai pihak, “Bendungan Sutami yang telah memberikan banyak manfaat ini harus kita jaga bersama, kedepannya Kementerian PU akan terus melakukan pemeliharaan agar infrastruktur SDA akan selalu terjaga,” ujar Menteri PU menutup pembicaraan.

——————————————————
Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

apel

Jasa Tirta I Dukung Pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Banjir 2024 di Bendung Gerak Waruturi

Upaya tanggap bencana, Perum Jasa Tirta (PJT) I ikut serta dalam giat Apel Siaga Banjir 2024 bertempat di Bendung Gerak Waruturi, Selasa 05 November 2024. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh PJ. Gubernur Jawa Timur Bapak Adhy Karyono. Kegiatan dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait yang memiliki tanggung jawab melakukan mitigasi,  persiapan dan penanganan atas kebencanaan hidrometeorologi. Pada kegiatan apel dimaksud, PJT I menerima penghargaan sebagai Pengelola Waduk Terbaik yang diterima oleh Direktur Utama PJT I Bapak Fahmi Hidayat. 

PJ Gubernur, Bapak Adhy menyampaikan bahwa bencana itu pasti ada, dimana indeks risiko bencana Jawa Timur adalah berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRB) tahun 2023, IRB Jatim berada pada level sedang di angka 101,65. Sebelumnya IRB Jatim secara berurutan sejak 2019 hingga 2022 mengalami penurunan dari angka 137,88 ke 126,42, lalu 117,26 dan 108,69 atau berada dalam level risiko tinggi.

Ucapan terima kasih diberikan PJ Gubernur kepada seluruh semua pihak sudah siap melakukan mitigasi bencana hingga persiapan penanganan pasca bencana. Bagaimana mempersiapkan, menghadapi, hingga membersihkan tempat hingga upaya pemulihan dan perbaikan kita harus menjadi yang terdepan. “Harapannya, kita semua dapat berkoordinasi dan berkolaborasi saling mendukung, bersama menangani penanggulangan bencana,” ungkap Bapak Adhy. Bencana dapat ditangani dengan sistem terintegrasi dan dukungan seluruh pihak serta pendanaan yang kuat. PJ Gubernur menyampaikan pentingnya seluruh pihak berkoordinasi baik stakeholder dan instansi terkait maupun keterlibatan dari masyarakat. “Sangat penting mengikuti SOP yang ada dalam hal ini terkait untuk mitigasi risiko. Koordinasi kesiapsiagaan memegang peranan 70% dalam menangani risiko bencana tidak hanya oleh instansi penanggung jawab namun juga peran serta masyarakat,” ujar Bapak PJ Gubernur Jatim.

Fahmi Hidayat selaku Direktur Utama PJT I menyampaikan bahwa dukungan PJT I dilakukan dengan serangkaian kegiatan mitigasi risiko dari pemantauan secara digital pada Command Center PJT I hingga pemasangan Early Warning System (EWS) serta perangkat pendukung pemantauan pada infrastruktur yang dikelola PJT I. “Benar adanya bahwa koordinasi mutlak diperlukan agar kegiatan mitigasi dan penanganan bencana dapat dilakukan tepat sasaran dan sesuai. PJT I siap mendukung melalui pemantauan terpusat di command center, tim pengelolaan sarana prasarana yang bersiaga di lapangan hingga alat berat yang siap digunakan saat dibutuhkan,” ujar Bapak Fahmi menambahkan.  

Lebih jauh dirinya juga mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan terkait “Pengelolaan Waduk Terbaik”. Adanya penghargaan memotivasi agar PJT I semakin baik dalam melaksanakan pengelolaan atas prasarana yang dikelola. “Sebagai BUMN pengelola SDA kami akan selalu berupaya melakukan mitigasi risiko kebencanaan yang timbul dengan mengedepankan koordinasi”, ujarnya menutup pembicaraan.

————————————————

Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

pelestarian serayu

Bersama Stakeholder, Jasa Tirta I Laksanakan Giat Pelestarian Lingkungan DAS Serayu

Bersama dengan PT PLN Indonesia Power (PLN IP), Jasa Tirta I selenggarakan rangkaian kegiatan Pelestarian Lingkungan DAS Serayu dari 28-30 Oktober 2024. Pelestarian lingkungan di DAS Serayu sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem, ketersediaan air, serta mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial di salah satu wilayah kerja yang dikelola PJT I. Adapun rangkaian kegiatan yang diselenggarakan secara berurutan yaitu : Penyuluhan kepada masyarakat diikuti penyerahan bantuan bibit tanaman (kaliandra, indigovera, durian, kopi, petai, matoa dan alpukat) pada 28 Oktober 2024. Dilanjutkan dengan seminar pelestarian lingkungan, dengan melibatkan PJT I, PT PLN IP, Akademisi, pemerintah Daerah dan Komunitas lingkungan.

Adapun pada Rabu 30 Oktober 2024 dilaksanakan kegiatan seremonial penanaman pohon dan penebaran bibit ikan, melibatkan PJT I, PT PLN IP, Akademisi, pemerintah Daerah dan Komunitas lingkungan di Bendung Gerak Serayu. Rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan tujuan menurunkan risiko bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, dengan menjaga kelestarian hutan, merestorasi lahan dan mengelola tata air dengan baik. Lebih lanjut kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung keberlanjutan ekosistem.

Secara garis besar, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, Kurdianto Idi Rahman menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan tidak hanya bertujuan untuk melakukan kegiatan konservasi namun juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk menjaga SDA. Kurdi menyampaikan bahwa konsep rangkaian kegiatan “Harmoni” baru dilaksanakan tahun ini bersinergi dengan PT PLN IP, dan harapannya akan terus dilaksanakan kedepannya. 

“Hari ini dilakukan seremoni penebaran 120.000 bibit ikan dan penanaman 35.000 bibit pohon”, ujar Kurdi. Kurdi mengharapkan agar sinergi dengan PLN IP serta segenap stakeholder dan shareholder akan terus dilaksanakan. “Dari air kembali ke air, dimana pendapatan yang diperoleh dari pemanfaat dalam hal ini Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) kami gunakan kembali untuk menjaga lingkungan.”

Ditanya lebih lanjut tentang kegiatan OP yang dilakukan di Serayu, Kurdi menambahkan bahwa sejumlah kegiatan OP di wilayahnya berfokus pada 5 pilar pengelelolaan SDA. Dijelaskan lebih lanjut kegiatan yang dilaksanakan diantaranya : melakukan penyusunan DED pembuatan Checkdam, menyusun kelayakan disposal area keruk sedimen, serta studi lainnya. Kurdi juga menjelaskan bahwa PJT I melakukan kegiatan OP lainnya seperti pengerukan sedimen alur, pemasangan instrumen telemetri, pemeliharaan WQMS serta melakukan kegiatan pemantauan kualitas air. Kami juga rutin melakukan pembersihan eceng gondok dan tentunya melakukan konservasi, ujarnya.

Menutup pembicaraan, Kurdi menyampaikan harapan dan dukungan dari semua pihak mutlak diperlukan agar pengelolaan SDA dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. “Semoga kehadiran PJT I disini, dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dan harapannya”, ujarnya menutup pembicaraan.

————————————————-

Divisi Wilayah Sungai Serayu Bogowonto

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Danau Rawa Pening dengan tema Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Kerajinan dan Seremoni Penebaran Benih Ikan

Perum Jasa Tirta I yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) bekerja sama dengan PT PLN Indonesia Power menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Danau Rawa Pening dan Seremoni Penebaran Benih Ikan di Taman Wisata Bukit Cinta, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada tanggal 30 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun dalam rangka upaya pelestarian lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemberdayaan Masyarakat.

Kegiatan Penebaran Benih Ikan di Rawa Pening tahun ini dilaksanakan PJT I bersama para pemangku kepentingan, Dari BBWS Pemali Juana, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Dinas terkait di Kabupaten Semarang, Perangkat Desa sekitar serta PLN Indonesia Power. Jumlah benih ikan yang ditebar sebanyak 50.000 ekor dengan jenis ikan nila dan gras crab atau karper. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan yang berkelanjutan serta menekan pertumbuhan eceng gondok di perairan Rawa Pening. Selain itu, benih ikan yang ditebar ini nantinya juga diharapkan dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat sekitar melalui aktivitas nelayan perikanan tangkap. Dengan demikian dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap budidaya perikanan dengan karamba jaring apung, sekaligus menjaga kualitas perairan danau Rawa Pening.

Dari hasil pengujian kualitas air yang dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I pada 14 anak sungai yang masuk ke Rawa Pening serta beberapa titik badan air Rawa Pening menunjukan hasil kualitas perairan dengan status cemar ringan. Parameter yang terdeteksi melebihi batasan sesuai baku mutu antara lain, BOD, total Nitrogen dan Phosphat. Hal ini mengindikasikan tingginya kandungan organik yang berasal dari limbah domestik seperti aktivitas pertanian, peternakan, dan budidaya perikanan.  

Dengan menjaga keseimbangan ekosistem perikanan danau, juga dapat menekan laju pertumbuhan gulma / eceng gondok di Rawa Pening. Sebagaimana diketahui Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman gulma yang tumbuh di daerah perairan, warga sekitar menyebut tumbuhan ini dengan sebutan bengok. Di Danau Rawa Pening, eceng gondok merupakan ancaman bagi kelestarian ekosistem perikanan. Populasinya yang berlebihan mengakibatkan pendangkalan hingga terganggunya biota bawah air. Upaya Revitalisasi Rawa Pening yang telah diinisiasi oleh Pemerintah Pusat sejak tahun 2020 telah berhasil menurunkan luasan area danau yang tertutup oleh gulma Eceng Gondok. Namun tanpa adanya keberlanjutan, bukan tidak mungkin kondisi Rawa Pening akan kembali seperti sedia kala. Dengan menurunkan populasi Eceng Gondok, maka akan meningkatkan kualitas perairan dan mengembalikan ekosistem perikanan selain juga membantu memperlancar suplai air menuju intake PLTA di Bendung Jelok.

Pada agenda tersebut, secara pararel juga dilaksanakan kegiatan sosialisasi untuk masyarakat sekitar danau. Materi sosialisasi yang diberikan kepada Masyarakat sekitar dan para nelayan ini juga memiliki tema yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan DAS, yakni Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Kerajinan. Kali ini, Perum Jasa Tirta I menghadir pelaku bisnis UMKM di sekitar danau Rawa Pening yang telah berhasil mengembangkan produk kerajinan berbahan dasar Eceng Gondok hingga ke skala International. Hadir dalam kegiatan sosialisasi Co-Founder “Bengok Craft” sebagai narasumber yang memberikan success story-nya guna memotivasi masyarakat di sekitar Rawa Pening untuk berperan dalam kegiatan pelestarian lingkungan dengan cara mengubah gulma Eceng Gondok menjadi bentuk kerajinan yang memiliki value dan nilai jual. Dengan edukasi kewirausahaan tersebut, harapannya dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya sekaligus menjaga danau Rawa Pening dari blooming gulma eceng gondok.

——————

Divisi Jasa ASA WS Jratunseluna

coloo

Pembukaan Pintu Flushing Bendung Colo, Upaya Pemeliharaan Infrastruktur WS Bengawan Solo

Sebagai upaya untuk memelihara infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) perlu dilakukan upaya perawatan sehingga kegiatan pembukaan pintu flushing Bendung Colo di Wilayah Sungai Bengawan Solo merupakan hal yang krusial untuk dilaksanakan. 

Tanpa pemeliharaan yang tepat, kondisi infrastruktur sumber daya air dapat menurun. Melalui pemeliharaan berkala, PJT I berusaha untuk meminimalisir risiko kerusakan yang berpotensi terjadi, terutama pada masa tanam yang sangat memerlukan ketersediaan air yang stabil dan terkontrol,” ujar Milfan Rantawi selaku Direktur Operasional Perum Jasa Tirta (PJT) I pada Jumat 25 Oktober 2024.

Adapun Bendung Colo memiliki fungsi strategis dalam mendukung sistem irigasi teknis untuk wilayah Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Sragen.

Dengan adanya kegiatan pembukaan pintu flushing maka air di Bendung Colo akan dialirkan menuju hilir, yang berdampak pada penurunan elevasi air sungai dan aliran untuk irigasi berhenti. Saat periodesasi flushing dimaksud dilaksanakan kegiatan pemeliharaan prasarana SDA yaitu pengecatan pintu air. Adapun kegiatan pengecatan pintu dilaksanakan pada 16 hingga 31 Oktober 2024, dan pintu flushing akan dibuka penuh pada periode pengecatan. 

Selama periode pembukaan pintu flushing tersebut, Bendung Colo tidak dapat menyediakan air menuju Saluran Irigasi Colo Timur dan Saluran Irigasi Colo Barat, namun hal ini sudah sesuai dengan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) Tahun 2023/2024 yang telah disepakati dan disahkan oleh stakeholder terkait.

Pada masa pemeliharaan tersebut PJT I menyadari adanya potensi antusiasme masyarakat sekitar yang mungkin memanfaatkan momentum untuk menangkap ikan di area bendung. Fenomena ini kerap terjadi ketika pintu flushing dibuka, sehingga ikan lebih mudah ditangkap baik di hulu maupun di hilir bendung. Terkait adanya potensi bahaya yang dapat timbul dari situasi ini, Bapak Milfan meminta dukungan dari masyarakat setempat serta pihak berwenang untuk menjaga pengamanan dan pengawasan selama kegiatan pemeliharaan berlangsung. “Harapan kami agar masyarakat dan seluruh pihak selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan selama kegiatan (flushing) ini berlangsung,” ujar Milfan.

 Sebagai penutup, Milfan berharap agar warga dapat memahami pentingnya mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama. 

—————————————————–

Sub Divisi Komunikasi Korporat dan Umum

batu

Tanggulangi Krisis Air, PJT I dan PLN UP Buat 50 Sumur Resapan di Kota Batu

Kota Batu – Sebagai upaya menanggulangi ancaman krisis air di wilayah hulu Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama PLN Nusantara Power UP Brantas membangun sumur resapan. Total sebanyak 50 sumur resapan telah dibuat di Kota Batu bekerjasama dengan komunitas pelestari lingkungan Sapu Bersih Nyemplung Kali (Sabers Pungli).

Pembuatan sumur resapan oleh kedua perusahaan BUMN itu sebagai bentuk kolaborasi dalam program tanggung jawab sosial lingkungan. Adapun lokasi puluhan sumur resapan berada di Desa Bumiaji dan Desa Junrejo.

“Pembangunan sumur resapan ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus menambah cadangan air tanah, yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam upaya melestarikan sumber daya air,” kata Kepala Divisi Jasa ASA WS Brantas PJT I, Hermawan Cahyo Nugroho, Minggu (13/10/2024).

Ia menjelaskan bahwa pelestarian sumber daya air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya konservasi vegetatif melalui penanaman pohon di sekitar area resapan air. Bahkan melalui konservasi sipil teknis seperti pembuatan biopori dan sumur resapan. 

“Pada kesempatan kali ini, Jasa Tirta I bekerja sama dengan Sabers Pungli, pemerintah desa di Kota Batu, dan PLN Nusantara Power membangun sumur resapan,” ujar Hermawan.

Sumur resapan merupakan media untuk menabung air. Air hujan atau air buangan dari aktivitas sehari-hari dimasukkan kembali ke dalam tanah. Air yang tersimpan menjadi cadangan air yang dapat digunakan saat musim kemarau tiba.

“Ini adalah langkah kecil yang sangat berarti. Kami berharap ketersediaan air dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Jangan sampai terjadi krisis yang ujungnya menjadikan air sebagai sumber daya yang mahal,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, PJT I mengajak semua masyarakat bersama-sama turut melestarikan sumber mata air. “Jangan sampai anak cucu nanti kesulitan mendapatkan air di masa depan,” ungkapnya.

Hermawan menambahkan, PJT I berkeinginan kegiatan pembuatan sumur resapan itu bisa menjadi titik awal untuk memantik perusahan-perusahaan lain bergerak. “Maksud bergerak yaitu untuk memberikan kepedulian terhadap kegiatan pelestarian air. Sehingga semua element ikut melindungi dan merawat demi masa mendatang,” tuturnya.

Senior Manager PLN UP Brantas, Arfan mengaku antusias mendukung konservasi sumber air. Apalagi, kata dia, dalam pengoperasian pembangkit listrik sangat bergantung dengan air sebagai sumber energi penggerak utama.

Menurutnya, pembangkit listrik tenaga air selaras dengan tujuan pemerintah yang mencanangkan Nett Zero Emmision di tahun 2026. Pasalnya, pemanfaatan tenaga hidro menjadi sumber energi baru terbarukan menuju green energy.

“Kami juga sangat konsen dalam melestarikan alam, salah satunya menjaga sumber-sumber mata air. Maka komiten kami mendukung alam lestari yang memberi manfaat bagi masyarakat. PLTA memanfaatkan debit air, bukan volumenya. Volumenya dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.

Subdiv Komunikasi Korporat dan Umum PJT I