Dirut Danareksa, Bapak Arisudono juga menyatakan dukungan pada PJT I sebagai BUMN pengelola SDA untuk bisa mengembangkan usahanya. Bahkan, ia menyatakan siap berkoordinasi lebih lanjut terkait pengembangan usaha PJT I. “Ke depan bisa dibicarakan lebih lanjut dan minggu depan akan dibahas di Jakarta,” ujarnya saat webinar.
Menyikapi rencana holding tersebut, Dirut PJT I, Bapak Raymond Valiant Ruritan saat dikonfirmasi, Minggu (28/2/2021) menyatakan dengan adanya klasterisasi BUMN, maka akan memperkuat pengembangan bisnis PJT I yang selama ini telah dipersiapkan dengan matang. Terutama sektor SPAM (Sistem Pengolahan Air Minum) yang telah digarap dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang akan dibangun dengan memanfaatkan bendungan yang dikelola.
Untuk pembangunan SPAM, PJT I telah menjalin kerjasama dengan pihak PDAM Lamongan di Jawa Timur. Seperti pengelolaan SPAM Brondong dengan kapasitas 50 liter per detik untuk 224 sambungan rumah dan 14 sambungan industri. SPAM Sekaran dengan kapasitas 85 liter per detik untuk 3.532 sambungan rumah.
Selain itu, ada rencana pengembangan SPAM Karangbinangun 300 liter per detik dengan rencana konstruksi tahun 2021-2022 dengan layanan untuk empat kecamatan. Dan yang terbaru, PJT I akan membangun SPAM dengan menggandeng Pemkot Malang dengan kapasitas awal 500 liter per detik.
Dari aspek energi, PJT I melalui anak perusahaannya selama ini telah menyuplai listrik melalui PLTM. Dan ini akan terus dikembangkan dengan menggunakan alternatif energi lain, diantaranya dengan membangun PLTS menggunakan solar panel (energi tenaga matahari) yang ditempatkan di atas permukaan air waduk. Setidaknya ada potensi sebesar 350 MW yang dapat dibangkitkan dari hasil kajian kelayakan PLTS Wonogiri dan Sutami.
Dirut PJT I menjelaskan, pihaknya tertarik dengan pemasangan solar panel karena banyak manfaat. “Kita tidak perlu sewa lahan karena di atas waduk dan bisa mengurangi penguapan air atau water loss,” ujarnya.
Solar panel itu, kata dia, diposisikan terapung dan bisa digeser. “Pemasangan solar panel ini tidak akan mengganggu operasional perawatan waduk karena tidak menutupi seluruh permukaan waduk. Jadi kalau banjir bisa digeser dan ditepikan sehingga tidak mendekati area spillway,” tuturnya.
Dengan adanya holding dalam Klaster Danareksa, ia mengakui potensi pengembangan usaha semakin terbuka. “Tergabungnya PJT I dalam klaster BUMN di bawah PT. Danareksa ini memungkinkan kami lebih berperan dalam menyelenggarakan pengusahaan SDA,” jelasnya.
“Kami berikhtiar menjalankan penugasan yang diberikan negara untuk memberikan pelayanan berupa pengelolaan sumberdaya air. Sinergi untuk pendanaan terkait pengusahaan air, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di permukaan waduk atau penyediaan air bersih dapat didorong melalui klasterisasi di bawah pembinaan PT. Danareksa. Semoga PT. Danareksa dapat memperkuat aspek pendanaan dari upaya semacam ini,” harapnya.
Dalam webinar HUT PJT I ke 31 juga disampaikan materi Kebijakan Strategi Penyelenggaraan SPAM dengan narasumber Sekjen SDA Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah. Dalam paparannya, dijelaskan tentang harapan pemerintah kepada PJT I untuk dapat mendukung pencapaian program 100 % akses air bersih di tahun 2024. Selain itu, ada pula materi Pengelolaan Talenta dalam Kerangka Transformasi BUMN dengan narasumber Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni.