Melalui Klasterisasi BUMN, PJT I Siap Kembangkan Bisnis SPAM dan PLTS

Program holding atau klasterisasi yang dilakukan Kementerian BUMN memasukkan Perum Jasa Tirta (PJT) I dalam Klaster Danareksa. PJT I bersama puluhan BUMN lainnya masuk dalam kelompok Perusahaan scale up. Kepastian Holding ini nantinya akan dimintakan persetujuan langsung kepada Presiden. Saat ini Kementerian BUMN bersama PT. Danareksa sebagai induk klaster sedang menyiapkan strategic bussiness plan-nya. Ini disampaikan oleh Direktur Utama PT. Danareksa, Arisudono Soerono saat Webinar HUT PJT I ke-31 tahun, Jumat (26/2) lalu.

Dirut Danareksa, Bapak Arisudono juga menyatakan dukungan pada PJT I sebagai BUMN pengelola SDA untuk bisa mengembangkan usahanya. Bahkan, ia menyatakan siap berkoordinasi lebih lanjut terkait pengembangan usaha PJT I. “Ke depan bisa dibicarakan lebih lanjut dan minggu depan akan dibahas di Jakarta,” ujarnya saat webinar.

Menyikapi rencana holding tersebut, Dirut PJT I, Bapak Raymond Valiant Ruritan saat dikonfirmasi, Minggu (28/2/2021) menyatakan dengan adanya klasterisasi BUMN, maka akan memperkuat pengembangan bisnis PJT I yang selama ini telah dipersiapkan dengan matang. Terutama sektor SPAM (Sistem Pengolahan Air Minum) yang telah digarap dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang akan dibangun dengan memanfaatkan bendungan yang dikelola.

Untuk pembangunan SPAM, PJT I telah menjalin kerjasama dengan pihak PDAM Lamongan di Jawa Timur. Seperti pengelolaan SPAM Brondong dengan kapasitas 50 liter per detik untuk 224 sambungan rumah dan 14 sambungan industri. SPAM Sekaran dengan kapasitas 85 liter per detik untuk 3.532 sambungan rumah.

Selain itu, ada rencana pengembangan SPAM Karangbinangun 300 liter per detik dengan rencana konstruksi tahun 2021-2022 dengan layanan untuk empat kecamatan. Dan yang terbaru, PJT I akan membangun SPAM dengan menggandeng Pemkot Malang dengan kapasitas awal 500 liter per detik.

Dari aspek energi, PJT I melalui anak perusahaannya selama ini telah menyuplai listrik melalui PLTM. Dan ini akan terus dikembangkan dengan menggunakan alternatif energi lain, diantaranya dengan membangun PLTS menggunakan solar panel (energi tenaga matahari) yang ditempatkan di atas permukaan air waduk. Setidaknya ada potensi sebesar 350 MW yang dapat dibangkitkan dari hasil kajian kelayakan PLTS Wonogiri dan Sutami.

Dirut PJT I menjelaskan, pihaknya tertarik dengan pemasangan solar panel karena banyak manfaat. “Kita tidak perlu sewa lahan karena di atas waduk dan bisa mengurangi penguapan air atau water loss,” ujarnya.

Solar panel itu, kata dia, diposisikan terapung dan bisa digeser. “Pemasangan solar panel ini tidak akan mengganggu operasional perawatan waduk karena tidak menutupi seluruh permukaan waduk. Jadi kalau banjir bisa digeser dan ditepikan sehingga tidak mendekati area spillway,” tuturnya.

Dengan adanya holding dalam Klaster Danareksa, ia mengakui potensi pengembangan usaha semakin terbuka. “Tergabungnya PJT I dalam klaster BUMN di bawah PT. Danareksa ini memungkinkan kami lebih berperan dalam menyelenggarakan pengusahaan SDA,” jelasnya.

“Kami berikhtiar menjalankan penugasan yang diberikan negara untuk memberikan pelayanan berupa pengelolaan sumberdaya air. Sinergi untuk pendanaan terkait pengusahaan air, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di permukaan waduk atau penyediaan air bersih dapat didorong melalui klasterisasi di bawah pembinaan PT. Danareksa. Semoga PT. Danareksa dapat memperkuat aspek pendanaan dari upaya semacam ini,” harapnya.

Dalam webinar HUT PJT I ke 31 juga disampaikan materi Kebijakan Strategi Penyelenggaraan SPAM dengan narasumber Sekjen SDA Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah. Dalam paparannya, dijelaskan tentang harapan pemerintah kepada PJT I untuk dapat mendukung pencapaian program 100 % akses air bersih di tahun 2024. Selain itu, ada pula materi Pengelolaan Talenta dalam Kerangka Transformasi BUMN dengan narasumber Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni.

Webinar diikuti oleh ratusan peserta secara virtual dari PJT I grup serta dapat diakses melalui kanal Youtube Perusahaan.

Perum Jasa Tirta I Siapkan SPAM Untuk Penuhi Kebutuhan Air Minum Masyarakat Kota Malang

Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih, pemerintah terus berupaya keras mewujudkan 100 persen akses air minum yang dapat langsung digunakan oleh penduduk Indonesia. Hal ini sesuai dengan target Sustainable Development Goal’s (SDG’s) 2030. Untuk itu negara melalui UU Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air telah memberikan kewenangan kepada BUMN/BUMD dalam menyelenggarakan sistem penyediaan air minum yang layak bagi masyarakat.

Menyikapi hal ini, Perum Jasa Tirta I selaku BUMN yang juga diberikan kewenangan dalam penyelenggaraan SPAM turut terjun dalam upaya pemenuhan target SDG’s 2030. Setelah berhasil mendirikan 2 water treatment plant (WTP) di Kabupaten Lamongan, Kali ini PJT I tengah menyiapkan konsep pembangunan SPAM di Kota Malang. Rencana ini telah dipaparkan oleh Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant dihadapan Walikota Malang, Sutiaji dalam rangka penawaran kerjasama penyediaan air bersih pada Selasa 23 Februari 2021 .

Dalam paparannya, Dirut PJT I yang didampingi Direktur Operasional Bapak Gok Ari Joso Simamora menyampaikan bahwa Kota Malang memiliki potensi sumberdaya air permukaan dari 3 sungai besar yang melintasinya. Pertama yang menjadi prioritas dengan potensi cukup besar yakni di Bendung Kedung Kandang, Sungai Amprong. Alternatif kedua dari Sungai Bango, tepatnya di bagian hulu sisi utara Kota Malang. Ketiga di Sungai Metro tepatnya di wilayah Barat Kota Malang. Ketiganya merupakan anak Sungai Brantas yang berada di bawah kewenangan pengelolaan PJT I. “Dari hasil kajian awal diketahui potensi sumber air bersih di ketiga sungai ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan sosial ekonomi daerah dengan kapasitas hingga 4.000 liter/detik, namun untuk tahap awal kami menawarkan penyediaan SPAM dengan kapasitas antara 500 – 1.000 liter/detik, menyesuaikan rencana tahapan pengembangan kota.” ucap Dirut PJT I, Selasa (23/2/2021).

Dirut PJT I menambahkan, penawaran kerjasama pengelolaan SPAM ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada sumber air bersih yang berlokasi di Kota Malang. Beliau mencatat, selama ini sekitar 80 persen suplai air bersih oleh PDAM Kota Malang berasal dari sumber air di Kabupaten Malang dan Kota Batu. “Selama ini PDAM Kota Malang kurang lebih memiliki 110 ribu pelanggan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhannya, 80 persen mengambil air dari Kabupaten Malang dan Kota Batu. Penggunaan air bawah tanah dalam jangka waktu lama pun memberikan dampak kurang baik terhadap lingkungan.” ujar beliau.

Walikota Malang, Sutiaji merespon baik tawaran yang disampaikan oleh PJT I. Di tengah sambutannya beliau menjelaskan bahwa kerjasama terkait penyediaan air minum ini sejalan dengan rencana pengembangan Kota Malang kedepan, sekaligus dapat mendukung pemenuhan target 100 persen layanan akses air bersih untuk masyarakat Kota Malang. “Tawaran kerjasama ini akan kami telaah berdasarkan kebutuhan air bersih Kota Malang hingga 5 tahun kedepan. Bahkan agar kerjasama berbasis bisnis ini dapat sustainable, maka perlu dikaji ketersediaan air baku hingga 25 tahun kedepan,” respon Walikota Malang. “Prinsipnya, bentuk kerjasama yang terjalin harus tetap mengedepankan kebutuhan masyarakat. Sehingga perlu lebih detil terkait teknis maupun model bisnis yang akan digunakan. Jangan sampai masyarakat menanggung beban berat atas tarif air bersih nantinya”.

Di akhir diskusi, Dirut PJT I menjelaskan bahwa sebagai BUMN pengelola sumberdaya air tentunya PJT I akan mengedepankan jaminan ketersediaan air secara kontinyu. “Kami pastikan air permukaan yang nantinya akan digunakan tidak mengganggu alokasi air untuk kebutuhan lainnya, terutama untuk suplai irigasi di sekitarnya.” Jelas Dirut PJT I.

Konsep kerjasama yang ditawarkan berbasis bussiness to bussiness. PJT I akan memproduksi air bersih dari air baku yang ada, yang kemudian dijual kepada PDAM Kota Malang untuk disalurkan ke masyarakat. “Kami akan melakukan perhitungan, untuk memperoleh best price untuk kerjasama ini,” Ucap Dirut PJT I. Pertemuan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan pengajuan proposal yang telah disesuaikan dengan kebutuhan Pemkot Malang, untuk kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman. Melalui proses awal ini diharapkan dapat ditemukan kesamaan visi dalam memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih, khusunya di Kota Malang.

———————

Departemen Humas dan Informasi Publik

Perum Jasa Tirta I

Pengumuman Lelang Barang Bekas/ Aktiva Perum Jasa Tirta I

Yth. Bapak dan Ibu,

Terlampir kami umumkan “Lelang Barang Bekas/ Aktiva Perum Jasa Tirta I”. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh pada Panitia Pelelangan Barang Bekas/ Aktiva Perum Jasa Tirta I, beralamat di Jalan Surabaya 2A Malang, Telp. (0341) 551971 ext 375, Fax. (0341) 551976 Email : yunus@jasatirta1.net / syaikhuh48@gmail.com cp. Sdr. Syaikhu Hidayat. Detail pengumuman lelang dapat dilihat pada dokumen terkait. Terima kasih

Pengumuman Lelang 2021

KOLABORASI DAN LANGKAH BERSAMA ATASI BANJIR DI JOMBANG

Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari di hulu Sub DAS Konto menyebabkan banjir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur sejak Kamis 04/02/2021. Debit besar di Sungai Konto menyebabkan tanggul di hulu rolak 70 jebol. Akibatnya air sungai meluap menggenangi daerah persawahan dan masuk ke saluran irigasi dengan debit yang cukup tinggi hingga melebihi kapasitasnya. Sejumlah tanggul dari Afvour Besuk dan Afvour Brawijaya ikut jebol dan menumpahkan air hingga melumpuhkan akses jalan nasional Jombang – Madiun sejak Jumat 05/02/2021.


Beberapa titik tanggul jebol yang telah teridentifikasi hingga Sabtu diantaranya ada di Desa Bandar Kedungmulyo sebanyak dua titik, yakni di Dusun Plosorejo dengan lebar kurang lebih 20 meter, Dusun Kedunggabus sepanjang 10 meter dan di Dusun Prayungan, Desa Gondangmanis dengan lebar 20 meter.

Sabtu, 06 Februari 2021 Gubernur Jawa Timur mengunjungi lokasi banjir bersama Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Direktur Utama dan Direktur Operasional Perum Jasa Tirta (PJT) I serta Kepala BBWS Brantas. Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PJT I menjelaskan lebih lanjut bahwa sebagian besar air dari Sungai Konto sudah dikendalikan di Bendungan Selorejo, sehingga air yang dilepaskan di hilir bendungan sangat kecil. Namun besarnya tambahan debit dari sejumlah anak sungai lainnya yang membawa sampah serta material longsoran seperti pohon dan potongan kayu, menyebabkan air Sungai Konto meluap. Dirut PJT I juga menyampaikan bahwa sejumlah anak sungai Konto tersebut sebagian berasal dari Gunung Kelud, sehingga banyak membawa material sedimen.

Untuk mengatasi kondisi darurat ini, Direktur Operasional PJT I Bapak GAJ Simamora menyampaikan langkah tindak lanjut yang telah dilakukan. PJT I bersama dengan Dinas SDA PUPR Jombang, BPBD, BBWS Brantas serta masyarakat bergotong royong melakukan pembersihan Kali Konto dari sampah banjir. Pembersihan dilakukan secara mekanis dengan sejumlah alat berat. Selain itu, untuk menutup tanggul yang jebol dilakukan penanganan darurat dengan pemasangan Jumbo bag, bio bag, dolken, serta sesek bambu.

Sebagai penutup Dirut PJT I, Raymond Valiant menjelaskan bahwa kita semua perlu beradaptasi dengan melakukan mitigasi risiko mengingat kondisi daerah tangkapan air yang semakin kritis. Kolaborasi dan komitmen tentunya menjadi kata kunci penting agar bersama-sama kita dapat melakukan pembenahan secara sistematis terkait upaya pengelolaan banjir.
———————————————————
Departemen Humas dan Informasi Publik
Perum Jasa Tirta I