Jasa Tirta I sosialisasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016

Setelah berhasil memperoleh sertifikat ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan pada Agustus lalu, secara bertahap implementasi pada sistem internal Perusahaan dilakukan penyesuaian. Mulai dari penetapan kebijakan anti penyuapan, penunjukan tim pengawas kepatuhan, melakukan analisa resiko terjadinya penyuapan, hingga menetapkan prosedur pengendalian finansial dan pelaporan & penyelidikan.

Sebagai upaya internalisasi semangat perubahan ini, Jumat 13 November 2020 telah dilaksanakan sosialisasi akan implementasi SMAP bagi internal PJT I. Materi sosialisasi diberikan oleh lembaga sertifikasi TUV Nord Indonesia, Bapak Boby Arief Indrajaja selaku Training Services Manajer. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh pejabat serta karyawan perusahaan di seluruh unit kerja.

Sistem Anti Suap ini merupakan High Level System (HLS) dimana penerapnnya dapat diintegrasikan ke dalam sistem internal Perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menetapkan sasaran SMAP dan mereview sejumlah prosedur operasional dengan memasukkan proses pengendalian resiko penyuapan sekaligus tindak lanjut jika didapati adanya kejadian penyuapan. Di dalam paparannya, bapak Bobby pun menjelaskan bahwa aksi penyuapan ini merupakan bagian dari tindak korupsi yang tunduk pada UU nomor 11 tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap serta UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Oleh karenanya dalam implementasi SMAP, setiap insan perusahaan harus memahami dasar hukum akan tindakan penyuapan serta konsekuensinya.

Menerapkan SMAP dengan mengedepankan nilai-nilai AKHLAK adalah upaya kami untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan mengutamakan integritas dalam segala tindakan yang dilakukan.

PJT I Raih Golden Award BUMN 2020 Infobank

Perum Jasa Tirta (PJT) I kembali meraih penghargaan dalam State Owned Enterprise Award 2020. Rating BUMN ini secara rutin diselenggarakan tiap tahun oleh Infobank sebagai sarana untuk mengukur kinerja dari perusahaan milik negara. Tahun 2020 ini PJT I berhasil menerima Golden Award atas prestasinya dalam mempertahankan predikat “sangat bagus” dalam kinerjanya sebagai BUMN pengelolaan Sumber Daya Air untuk kelima kalinya.

Dengan mengedepankan semangat AKHLAK dari seluruh insan perusahaan,perusahaan menerima penghargaan Golden Award BUMN 2020. Penghargaan ini diraih atas kinerja perusahaan dengan predikat sangat bagus.

Adapun penilaian pada ajang penghargaan ini dilakukan oleh tim independen secara profesional dengan melihat beberapa faktor. Diantaranya terkait pertumbuhan usaha yang dinilai dari pertumbuhan aset, ekuitas, dan laba perusahaan. Dari aspek rasio keuangan juga dinilai dengan delapan kriteria. Diantaranya, rasio aktiva lancar terhadap kewajiban jangka pendek, kewajiban terhadap total aset, ekuitas terhadap aktiva total, dan kewajiban terhadap ekuitas. Selain itu, dinilai pula dari rasio biaya terhadap pendapatan operasional, laba perusahaan terhadap pendapatan, return on average assets atau ROA dan return on average equity atau ROE.

Dari hasil penilaian sejumlah parameter itu, PJT I berhasil memperoleh nilai 96,08 atau masuk dalam kategori sangat bagus. Dari 118 BUMN yang dinilai, PJT I menduduki peringkat ke-7 sebagai BUMN yang memiliki kinerja sangat baik selama 5 (lima) tahun terakhir, terhitung mulai 2015 hingga 2019. Hasil yang diperoleh tidak lepas dari arahan serta dukungan dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir selama 365 hari ke belakang. Melalui program #365HariUntukIndonesia, PJT I telah melakukan sejumlah aksi korporasi untuk menerapkan 5 Prioritas Kementerian BUMN,.

Di bidang pengembangan teknologi, PJT I telah melakukan transformasi digital dalam menunjang kepemimpinan teknologi. Misalnya melalui sistem pemantauan hidrologi secara terpusat dengan analisa peramalan banjir yang mampu mempersingkat dan mengefisienkan pengambilan keputusan dalam rangka upaya pengendalian banjir. Hal itu merupakan salah satu peran Command Center PJT I yang menjadi wujud nyata akan transformasi teknologi. Terkait investasi optimalisasi aset, PJT I juga menambah investasi pengembangan bisnis di bidang pariwisata alam. Misalnya, memanfaatkan lahan greenbelt waduk yang merupakan aset serah kelola perusahaan yang berpusat di Kota Malang tersebut. Saat ini, PJT I tengah mempercantik sembilan lokasi pariwisata yang disiapkan sebagai tempat untuk menikmati eksotisme keindahan bendungan.

Inovasi model bisnis juga dilakukan, salah satunya dengan pengembangan bisnis Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM). Kedepan diharapkan PJT I dapat menjadi BUMN pengelola air bersih untuk mendukung pencapaian Millenium Development Goals berupa 100% layanan air bersih untuk masyarakat. Hal lain yang dilakukan adalah pengembangan talenta muda melalui proses rekrutment hingga ke Indonesia Timur maupun peningkatan skill bisnis para karyawan milenial melalui sejumlah pelatihan. Ini bertujuan untuk menjadikan BUMN sebagai pabrik talenta yang siap besaing di kancah global.

Adapun keberadaan perusahaan telah memberikan dukungan pada peningkatan sosial ekonomi Indonesia, terutama dalam program ketahanan pangan dan energi. Melalui kegiatan pengelolaan sumberdaya air, PJT I berupaya menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan irigasi dan PLTA (sesuai Rencana Alokasi Air yang telah ditetapkan). Dari lima wilayah sungai yang dikelola, PJT I berkontribusi terhadap layanan irigasi seluas 1,39 juta hektar sawah dan pembangkitan listrik dari PLTA dan PLTM sebesar 4.500 juta Kwh/tahun.

Dept. Humas dan Informasi Publik

Perum Jasa Tirta I

Menjaring talenta muda Indonesia menjadi agen perubahan

Tenaga muda bertalenta tersebar di seluruh negeri ini, dari ujung barat hingga timur. Untuk memperoleh talenta terbaiknya, PJT I menjaring karyawan dari seluruh Indonesia. Tak terkecuali putra – putri terbaik dari Papua.

Proses seleksi para talenta muda diselenggarakan melalui berbagai program. Baik yang dilakukan oleh internal Perusahaan, maupun yang terkoordinir melalui program rekrutment bersama BUMN yang diselenggarakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Hal ini merupakan langkah strategis Kementerian BUMN untuk menjadikan perusahaan negara sebagai pabrik talenta yang mampu menyerap tenaga dari seluruh nusantara.

Tahun 2019 lalu, Papua terpilih sebagai lokasi rekrutmen bersama BUMN. Secara khusus, kami membuka kesempatan kepada putra-putri daerah untuk bersaing secara sehat. Proses rekrutmen dilaksanakan secara transparan dan profesional, dimana kompetensi pesertalah yang menjadi faktor utama untuk terpilih.

Dengan sumberdaya manusia yang handal, diharapkan mampu menjadikan BUMN bersaing secara global. Untuk membawa negeri ini, menjadi Indonesia maju.

Membangun Ekosistem Investasi Melalui Optimalisasi Nilai Aset Perusahaan

Untuk dapat terus bertumbuh, Perusahaan perlu melakukan investasi yang layak dan memiliki nilai manfaat. Diantaranya berupa optimalisasi potensi aset yang dikelola. Nilai aset yang meningkat, akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Perusahaan.

Iklim investasi semacam ini, telah terbentuk di PJT I. Salah satunya berupa investasi pengembangan bisnis di bidang pariwisata alam. Dengan memanfaatkan lahan greenbelt waduk yang merupakan aset serah kelola Perusahaan, PJT I telah mengembangkan 9 (sembilan) lokasi pariwisata yang disiapkan sebagai tempat untuk menikmati eksotisme keindahan bendungan.

Dalam dua tahun terakhir ini, sejumlah area Pariwisata telah dikembangkan, baik berupa renovasi fisik maupun penambahan wahana wisata. diantaranya PATA Lahor, PATA Wonorejo, PATA Selorejo. Anda bisa menikmati keseruan camping di pinggir waduk maupun berkuda di Selorejo, atau puas berselfie ria di spot – spot menarik di PATA Lahor sambil menikmati aneka bakaran ikan.

Dengan tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan, setiap Unit Pariwisata yang kami kelola wajib menerapkan protokol kesehatan. Sehingga untuk anda yang menginginkan wisata alam bersama keluarga yang nyaman dan tenang, dapat menjadikan unit pariwisata kami sebagai pilihan menikmati akhir pekan.

Mengoptimalkan potensi aset yang Kami miliki merupakan implementasi akan nilai AKHLAK. Amanah dalam mengharmonisasikan antara kebutuhan dengan kapasitas Perusahaan untuk terus loyal dalam menjalankan tugas sebagai agent of change…

Transformasi Digital dalam Menunjang Kepemimpinan Teknologi

Sistem pemantauan hidrologi secara terpusat dengan analisa peramalan banjir mampu mempersingkat dan mengefisienkan pengambilan keputusan dalam rangka upaya pengendalian banjir. Itulah salah satu peran Command Center yang menjadi wujud nyata akan transformasi teknologi di Perum Jasa Tirta I.

Pemantauan 96 titik Tinggi Muka Air (AWLR) dan 121 Titik Lokasi Hujan (ARR) di 5 Wilayah Sungai PJT I kini dilakukan dengan menggunakan sistem digital berbasis internet. Kebutuhan akan kapasitas penyimpanan data yang besar dapat terpenuhi dengan adanya sistem digital ini.

Diresmikan sejak 2019, Command Center merubah proses bisnis dari sebelumnya bersifat sebagai data statis menjadi piranti aktif yang berkemampuan menganalisa data serta melakukan perhitungan kapasitas tampungan dan jumlah ketersediaan air waduk melalui cloud computing dengan software Aquarius.

Adanya Command Center telah memudahkan kami dalam pengambilan keputusan terkait pengoperasian infrastruktur maupun pelaporan kondisi hidrologi ke Pemerintah serta para stakeholder lain. Transformasi digital di era teknologi 4.0 merupakan jawaban akan kebutuhan kami untuk dapat memberikan pelayanan terbaik secara real time.

Inovasi Bisnis SPAM Suplai Kebutuhan Air Bersih

Untuk mampu bersaing di era disrupsi diperlukan inovasi bisnis dengan berorientasi pada kebutuhan pasar. Hilirisasi proses bisnis menjadi pilihan inovasi bagi kami. Tidak hanya mengelola air baku, namun juga berkontribusi dalam pencapaian MDG’s 100% layanan air bersih domestik maupun kawasan/perindustrian melalui bisnis Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM).

Kebaruan menjadi perspektif untuk memberikan layanan prima kepada para stakeholder. Pengembangan kapasitas dan potensi bisnis dapat dilakukan melalui kerjasama dan kolaborasi, baik dengan Pemerintah melalui KPBU maupun melalui MoU dengan Badan Usaha lainnya.

Inovasi bisnis akan terus kami lakukan agar hasil maksimal dapat diperoleh.
Pengembangan ini dapat berupa diversifikasi jenis usaha, maupun kebaruan dalam efisiensi proses bisnis utama.

Perum Jasa Tirta I Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi

Untuk menuju Indonesia maju, ketahanan pangan dan energi menjadi parameter dalam upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Untuk itu Perum Jasa Tirta I berperan melakukan pengelolaan sumberdaya air secara terpadu di 5 Wilayah Sungai yang dikelola.

Melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana pengairan, konservasi daerah aliran sungai, serta menjamin ketersediaan air untuk irigasi dan PLTA (sesuai Rencana Alokasi Air yang telah ditetapkan) menjadi sarana PJT I untuk ikut serta dalam mendukung program ketahanan pangan dan energi.

#NilaiEkonomidanSosialUntukIndonesia
#365HariUntukIndonesia
#BUMNUntukIndonesia

Susur Sungai Kali Surabaya

Surabaya – Pemantauan pencemaran limbah di sungai terus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Prov. Jatim, PJT I, BBWS Brantas dan sejumlah LSM yang tergabung dalam Tim Patroli Air Jawa Timur. Dari hasil susur sungai di Kali Surabaya, tim menemukan lima industri yang membuang limbah ke sungai. Kelimanya, yakni PT Mount Dream Indonesia, PT Miwon, PT Adiprima Suraprinta, PT Dewasa Aria Prima, dan UD Sumber Agung.

“Dari hasil pemantauan tim menyusuri Kali Surabaya mulai pukul 10.30 hingga 15.00 WIB ada lima industri yang buang limbah. Secara kasat mata limbahnya cukup bagus. Dari patroli sebelumnya, sampel limbah sudah pernah diambil dan hasilnya masih memenuhi baku mutu,” kata Koordinator Garda Lingkungan Jatim, Didik Harimuko saat dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).

Didik menjelaskan, sejak pandemi Covid-19, tim sempat menghentikan kegiatan sidak patroli di bulan Maret hingga Juni atau selama empat bulan. Namun, kini patroli yang kembali dilanjutkan, hanya menggunakan perahu dengan memantau outlet pembuangan limbah industri.

“Tim hanya pantau dan ambil sampel limbah dari sungai. Kami tidak langsung masuk ke pabrik, karena banyak industri yang menerapkan protokol kesehatan ketat dan tim diminta menunjukkan hasil rapid test atau swab. Jadi dari sampel limbah yang diujikan di lab dan hasilnya tidak memenuhi baku mutu, maka akan ditindaklanjuti oleh tim,” ungkapnya.

Tak hanya pencemaran limbah industri, limbah domestik dari pembuangan sampah di bantaran sungai juga menjadi perhatian Tim Patroli Air. “Banyak sampah menumpuk di bantaran sungai yang dibakar. Bisa jadi karena pandemi ini, banyak masyarakat sekitar bantaran yang membeli makanan siap saji yang dibungkus. Lalu kemasannya dibuang di pinggir sungai dan dibakar. Kami melihat ada lebih dari 10 titik di sepanjang Kali Surabaya,” jelasnya.

Kepala Sub Divisi Jasa ASA II/2 Perum Jasa Tirta I, Firman Sarifuddin Efendi mengatakan, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Patroli Air, khususnya di Kali Surabaya. “Memang sejak Covid-19 sempat berhenti (kegiatan patroli air). Dan kini sudah mulai digelar kembali. Tentunya, kami menerapkan protokol kesehatan dengan wajib mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, serta menggunakan rompi pelampung,” katanya.

Ditanya mengenai kondisi Kali Surabaya selama pandemi Covid-19, Ia memastikan tidak ada perubahan secara signifikan. Menurutnya, dibandingkan dengan tahun lalu, selama pandemi ini tidak ada perubahan dan masih sama

“Hanya untuk laporan pencemaran dari pembuangan limbah industri ini hampir tidak ada. Fenomena shock loading (pembuangan limbah industri) yang menyebabkan ikan munggut hanya terjadi sekali dan itu bukan di Kali Surabaya,” pungkasnya.

(Dept. Humas dan Informasi Publik PJT I)

Wisata Selorejo Kembali Dibuka Dengan Terapkan Protokol Kesehatan

Malang – Sejak masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terjadi Maret 2020 lalu, wisata Bendungan Selorejo sempat ditutup untuk umum. Namun kini wisata yang menyuguhkan pemandangan waduk yang indah dengan suasana alam yang sejuk di Kecamatan Ngantang, Kab Malang yang dikelola Perum Jasa Tirta (PJT) I ini bisa kembali anda nikmati.

“Untuk Wisata Selorejo ini sudah buka mulai tanggal 1 September 2020. Penerapan protokol kesehatan dilaksanakan untuk semua karyawan dan mitra usaha pedagang serta pengemudi perahu yang dilengkapi dengan masker dan face shield,” kata Kepala Kepala Sub Divisi Pariwisata dan Jasa Lain PJT I, Inni Dian Rohani saat dikonfrimasi, Senin (28/9/2020).

Untuk penerapan protokol kesehatan, pihaknya juga memasang imbauan penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan yang tersebar di area hotel dan taman wisata. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker mulai dari pintu masuk serta di dalam taman wisata.

“Di lokasi wisata ada petugas Covid Rangers. Tugasnya untuk mengingatkan pengunjung agar tetap melaksanakan protokol kesehatan,” tuturnya.

Terkait kapasitas, pada masa normal, Taman Wisata Selorejo mampu menampung hingga 10 ribu pengunjung. Namun di era kebiasaan baru ini jumlah pengunjung dibatasi hanya 5 ribu orang per harinya.

“Pembatasan jumlah pengunjung yang hanya separuh dari kapasitas ini sudah kami ujicobakan. Syaratnya, apabila berkunjung adalah dalam kondisi sehat. Di pintu masuk ada pengukuran suhu dan mengisi buku tamu tentang riwayat data diri,” ungkapnya.

Menurutnya, Wisata Selorejo menawarkan sensasi bagi pengunjung yang benar-benar akan dekat dengan alam. Pengunjung dapat menikmati sajian kuliner khas ikan bakar dengan aneka sambal yang nikmat. Bahkan, kata dia, pengunjung bisa memancing bersama keluarga baik di tepi waduk maupun di atas perah sembari menikmati sensasi perahu dayung dan motor berkeliling waduk.

“Yang tak dapat dilupakan adalah melintas jembatan gantung yang cukup panjang di atas waduk. Jembatan gantung ini menjadi ikon Selorejo. Pengunjung juga dapat berenang di taman air untuk keluarga maupun kolam renang dewasa standar internasional bagi yang ingin menggelar even kompetisi renang,” ungkapnya.

Manajer Unit Bisnis Pariwisata PJT I, Bayu Pramadya menjelaskan, untuk tiket masuk Taman Wisata Selorejo pada hari biasa sebesar Rp 13 ribu per orang dan akhir pekan atau hari libur nasional sebesar Rp 20 ribu per orang. Tiket kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp 2.000, roda empat Rp 5.000 dan bus Rp 15 ribu.

Bayu menambahkan, Selorejo juga menyediakan hotel dan fasilitas meeting atau rapat. Harga hotel mulai Rp 260 ribu per kamar untuk dua orang. Tersedia pula cottage mulai Rp 540 ribu per unit. Sedangkan paket meeting juga tersedia dengan harga ekonomis Rp 150 ribu per pax dengan makan siang dan coffee break.

Selain itu, ada pula paket hemat untuk diklat siswa dengan harga ekonomis mulai Rp 100 ribu per malam. Yang terbaru adalah paket Waterside Camp juga dapat dinikmati di Selorejo yang memiliki view tepi waduk dengan harga Rp 250 ribu per tenda per malam. Apabila pengunjung sudah memiliki tenda sendiri, ground atau lokasi kemah bisa disewa dengan membayar Rp 40 ribu per tenda untuk dua orang. Seluruh paket itu, lanjut dia, sudah termasuk asuransi.

Perlu diketahui, selama Wisata Selorejo ditutup untuk umum selama lebih dari lima bulan, PJT I berusaha memperbaiki layanan. Misalnya dengan memperbaiki seluruh cottage yang ada. Salah satu cottage yang telah direnovasi yaitu Anggrek Cattleya. Perbaikannya mengusung konsep Scandi Boho dalam penataan interiornya. Lokasinya terletak di ujung dengan view waduk.

“Dengan pemandangan di lokasi yang indah, tentu menjadi makin hangat dan cocok sekali untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Bagi keluarga yang menyukai cita rasa artistik dan memiliki gaya hidup yang tidak konvensional, cottage ini menawarkan sensasi yang luar biasa,” pungkasnya.

(Dept. Humas dan Informasi Publik PJT I)