Perum Jasa Tirta I Bahas Mikroplastik Di Brantas Bersama Mahasiswa Pemerhati Lingkungan

Brantas merupakan salah satu Sungai Strategis yang keberadaannya memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat Provinsi Jawa Timur dengan panjang sungai mencapai 320 km serta luasan DAS hingga 12.000 km2, Sungai Brantas menjadi tumpuan hampir 50% populasi penduduk Jawa Timur. Dari fakta di atas menjadikan banyak pihak yang menaruh perhatian pada kondisi Sungai Brantas.

Isu sampah mikroplastik telah mengemuka tidak hanya di Indonesia, namun telah menjadi isu global. Hal ini menarik minat beberapa peneliti muda untuk melakukan penelitian mandiri terkait kandungan mikroplastik di Sungai Brantas. Sejak Bulan Juli lalu, kelompok mahasiswa tersebut telah melakukan penelitian mikroplastik di beberapa titik sepanjang Sungai Brantas.

Menanggapi isu mikroplastik ini, Perum Jasa Tirta I sebagai BUMN Pengelola Wilayah Sungai Brantas merasa perlu melakukan pendalaman secara komprehensif. Salah satu pendekatan untuk memahami pengaruh mikroplastik adalah dengan melakukan penelitian dengan metode yang teruji dan memenuhi standar kaidah ilmiah sesuai panduan. Mikroplastik sendiri merupakan partikel yang berasal dari polymer dengan diameter < 5 mm. Sebagian dapat diamati secara visual menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100 kali, sedangkan untuk mikroplastik berukuran lebih kecil (< 200 mikron) memerlukan instrumentasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR).

Sebelum melakukan penelitian tersebut, Perum Jasa Tirta I mengajak diskusi mahasiwa peneliti mikroplastik untuk memperoleh kesepahaman terkait metodologi penelitian maupun pengambilan data sampel air. Diskusi ini diselenggarakan secara terbatas di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta I Jumat, 11 September 2020. Pada diskusi tersebut dibahas juga terkait upaya pengelolaan kualitas air yang telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I, mulai dari teknis pengambilan sampel air, metode uji analisis sampel pada laboratorium, hingga cara memonitor kondisi kualitas air sepanjang Brantas secara ofline maupun online melalui sistem informasi kualitas air (SIKUALA). Diskusi dipimpin oleh Ir. Hermien Indraswari, MT selaku Ahli Lingkungan dari Perum Jasa Tirta I dan berlangsung kurang lebih selama 120 menit.

Permasalahan mikroplastik baru saja mengemuka lebih kurang 2 tahun terakhir ini. Hingga saat ini, mikroplastik belum ditetapkan sebagai parameter dalam menentukan kriteria mutu air sungai sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Dari hasil penelitian yang akan dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I nantinya diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh mikroplastik dalam menentukan status mutu air sungai. Jika dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh yang signifikan, akan menjadi masukan kepada Pemerintah. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan awal 2021 dengan menggandeng sejumlah akademisi serta stakeholder terkait.

Selepas diskusi, para Mahasiswa juga diperlihatkan ruang kendali yang dimiliki oleh PJT I. Dari Command Center ini, dapat terpantau kondisi kuantitas maupun kualitas air sungai yang dikelola oleh PJT I. Selain itu, mahasiswa juga diajak melihat proses uji analisa sampel air di Laboratorium Lingkungan PJT I. Dari cara menyimpan sampel, metode pengujiannya, hingga dihasilkan nilai kualitas air sesuai parameter yang dipersyaratkan.

blank blank blankblank

_______
Departemen Humas & Informasi Publik
Perum Jasa Tirta I

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.